berita-publik

Presiden Jokowi Buka Muktamar Sufi Internasional di Pekalongan, Ini Pesan dan Harapannya!

Selasa, 29 Agustus 2023 | 17:27 WIB
Presiden Jokowi buka Muktamar Sufi Internasional di Pekalongan, Selasa (29/8/2023). (FOTO: Tangkap layar YouTube World Sufi Assembly)

Arahpublik.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Muktamar Sufi Internasional Tahun 2023 pada Selasa (29/8/2023) siang

Multaqo Sufi Al-Alami atau Muktamar Ulama Sufi se-Dunia atau World Sufi Assembly (WSA) Conference tahun 2023, berlangsung di Sahid International Convention Centre, Pekalongan, Jateng.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Habib Muhammad Luthfi bin Yahya atau Habib Luthfi, bersama Menhan Prabowo Subianto, serta Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Judi Online dan Pinjol Ilegal Kejahatan Transaksional, Menkominfo: Jangan Terjerat!

Muktamar Sufi Internasional Tahun 2023, akan ber;angsung hingga Kamis (31/8/2023) mendatang.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menekankan pentingnya kerukunan, toleransi, dan kesatuan di tengah keragaman di Indonesia dan dunia pada umumnya.

Hal tersebut menurut Presiden Jokowi tidak terlepas dari peran para ulama dan tokoh agama.

Baca Juga: Berantas Judi Online! Kementerian Kominfo: Laporkan ke 159

“Terima kasih karena telah mengajarkan, senantiasa mengajarkan kerukunan, kedamaian, keharmonisan, toleransi di tengah keberagaman kita dan persatuan di tengah perbedaan-perbedaan yang kita miliki,” ujar Presiden.

Sikap moderat dan saling berinteraksi, lanjut Presiden, sangat penting untuk menyatukan bangsa di tengah keberagaman atau unity in diversity.

Baca Juga: KTT ke-43 ASEAN di Jakarta, Mobil Listrik Hyundai IONIQ 5 dan IONIQ 6 Jadi Kendaraan Operasional

“Sebagai negara berpenduduk majemuk, unity in diversity adalah semangat bangsa Indonesia dengan 270 juta penduduk yang beragam, beragam etnis, beragam agama,” ucapnya.

“Alhamdulillah kita terus kokoh bersatu, alhamdulillah kita bisa menjaga stabilitas politik kita, semua ini berkat karakter moderat bangsa Indonesia yang menjaga toleransi dan persatuan,” sambungnya.

Namun, Presiden Jokowi, tidak memungkiri masih adanya kasus intoleransi di tengah masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Paspampres dan Dua Anggota TNI Tersangka Penculikan Pemuda Aceh hingga Tewas

Halaman:

Tags

Terkini