Hal ini, kata Kepala Negara, harus menjadi perhatian bersama untuk meningkatkan toleransi agar perdamaian Indonesia dan dunia tetap terjaga.
“Saya percaya amalan tasawuf punya peran penting yang selalu hadir dengan nilai-nilai humanisme yang universal dengan prinsip Islam wasathiyah,” tuturnya.
“Islam yang moderat yang akan semakin memperkokoh toleransi, persatuan, dan kesatuan,” sambung Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi juga mengapresiasi pelaksanaan Muktamar Sufi Internasional yang dinilainya penting dalam mengenalkan Islam di tanah air yang moderat.
Sekaligus kata dia, meningkatkan kepercayaan dunia terhadap Indonesia dan membuat Indonesia semakin diperhitungkan.
Menurutnya, pelaksanaan muktamar juga punya arti yang sangat penting.
Baca Juga: Jadi Caleg dari PDIP, Seperti Ini Pengakuan Denny Cagur Kepada Raffi Ahmad
Hal itu membuktikan bahwa Islam Indonesia tidak lagi berada di pinggiran, tetapi punya peran yang sangat strategis.
“Berkontribusi untuk membangun peradaban dunia yang damai dan harmonis,” ucap Presiden Jokowi.
Muktamar ini, ucapnya, mengejawantahkan nilai-nilai luhur tasawuf, thariqah, mendekatkan tasawuf dan thariqah kepada negara masing-masing.
Baca Juga: Ini Penyebab Polusi Udara di Jabodetabek, Menteri LHK: 44 Persen Kendaraan dan 34 Persen PLTU
Menutup sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan harapan agar muktamar ini dapat menjadi inspirasi dan teladan bagi dunia Islam.
Selain itu, ia berharap dapat menuntun umat Islam ke arah perbaikan dan kebaikan.
Selain itu, Presiden Jokowi juga berharap, muktamar ini dapat memberikan solusi di tengah krisis kemanusiaan yang saat ini sedang melanda dunia.