Baca Juga: Apa Itu 6M 1S? Strategi Kemenkes Cegah Dampak Polusi Udara di Jabodetabek
Ia meyakini sikap moderat dan saling berinteraksi mampu memperkuat persatuan dalam keberagaman.
“Kita harus terus saling mengingatkan tentang adanya perbedaan-perbedaan, tentang adanya keberagaman,” kata Presiden Jokowi.
“Tapi keberagaman yang harus dilanjutkan dengan toleransi dalam menghadapi perbedaan-perbedaan yang ada,” lanjutnya.
Baca Juga: Isi Percakapan Imam Masykur dan Keluarga: Kirimkan Uang Sekarang! Kalo Engga, Saya Akan Mati
Sebagai negara yang berpenduduk majemuk, ia bersyukur, Indonesia mampu menjaga toleransi dan persatuan berkat karakter moderat yang dimiliki bangsa ini.
Kendati. Kata dia, masih ada sikap intoleransi di masyarakat. Namun, ia yakin, amalan tasawuf dengan nilai-nilai humanisme yang universal memiliki peran penting dalam memperkokoh toleransi.
“Saya percaya amalan tasawuf punya peran penting yang selalu hadir dengan nilai-nilai humanisme yang universal, dengan prinsip Islam wasatiah,” jelasnya.
Baca Juga: Kesaksian Ibu Imam Maskur Sebelum Kematian Sang Anak, Sempat Diperas dan Diancam
“Islam yang moderat yang akan makin memperkokoh toleransi, persatuan, dan kesatuan,” lanjutnya.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam acara tersebut antara lain Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Ada pula, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo.
Lalu, Habib Muhammad Luthfi bin Yahya, dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.***