Arahpublik.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat, Teuku Reafky Harsya mengatakan, Anies Baswedan lebih patuh kepada Surya Paloh.
Hal itu diucapkan lantaran upaya deklarasi Capres-Cawapres Anies-AHY tidak kunjung dilaksanakan. Padahal, masyarakat menginginkan kepastian deklarasi ini.
"Atas harapan dan desakan masyarakat agar Koalisi Perubahan segera dideklarasikan, Capres Anies dan Tim 8 telah merencanakan beberapa kali waktu deklarasi," katanya melalui keterangan pers tertulis, Kamis (31/8/2023).
Baca Juga: Merasa Dikhianati, Demokrat Akan Ambil Langkah Tegas Dalam Rapat Majelis Tinggi Partai
"Namun, rencana deklarasi itu tidak pernah terwujud," lanjut Teuku Reafky.
Ia menduga, penundaan waktu deklarasi Anies-AHY ini memang keinginan Surya Paloh yang ingin terus menunda waktu deklarasi.
"Diduga kuat, tidak terlaksananya deklarasi itu karena Capres Anies lebih patuh kepada Ketua Umum Nasdem Surya Paloh," ujar Reafky.
Rencana Deklarasi Capres-Cawapres Anies-AHY
Teuku Reafky menyatakan, belakangan ini waktu deklarasi Anies-AHY itu telah dikomunikasikan kepada Surya Paloh, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Salim Segaf Al Jufri.
Bahkan, Ketum Nasdem menyerahkan sepenuhnya kepada Tim 8 untuk menentukan waktu deklarasi Anies-AHY.
Rencananya, deklarasi Capres-Cawapres Koalisi Perubahan Anies-AHY akan dilakukan di bulan September ini.
"Pada pertemuan Capres Anies bersama Tim 8 dengan SBY, Capres Anies menyampaikan bahwa deklarasi akan dilakukan pada awal September," ucap Reafky.
Baca Juga: Nasdem Pilih Cak Imin Jadi Cawapres, Demokrat: Pengkhiatan Terhadap Perubahan
Secara resmi, mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta AHY menjadi Cawapres di Pilpres 2024 mendatang.
"Capres Anies menuliskan keputusannya dalam bentuk surat tulisan tangan yang ditandatangani kepada Ketum AHY pada tanggal 25 Agustus 2023," kata Teuku Reafky.