Sebuah Pengkhianatan
Teuku Riefky menyebut apa yang dialami oelh Demokrat merupakan sebuah pengkhianatan
“Sesuatu yang tidak terduga dan sulit dipercaya terjadi,” ucap Teuku Riefky.
Baca Juga: Kronologi Kekecewaan Demokrat Atas Keputusan Nasdem Pasangkan Anies-Cak Imin
“Di tengah proses finalisasi kerja parpol koalisi bersama capres Anies dan persiapan deklarasi, tiba-tiba terjadi perubahan fundamental dan mengejutkan,” lanjutnya.
Hal itu seiring dengan penetapan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres Anies.
Penetapan tersebut, dilakukan secara sepihak oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, pada Selasa (19/8/2023) malam di Nasdem Tower.
Baca Juga: Kementerian Kominfo Putus Akses 174 Konten Indoktrinasi Radikalisme, Ada yang Terafiliasi JAD dan JI
“Secara sepihak, tiba-tiba menetapkan tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS,” ucap Teuku Riefky.
“Malam itu juga, capres Anies dipanggil oleh Surya Paloh untuk menerima keputusan itu,” sambungnya.
Sehari kemudian, kata Teuku Riefky, Anies tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Partai Demokrat.
Baca Juga: Proses Hotman Paris Jadi Kuasa Hukum Keluarga Imam Masykur
Namun, Anies hanya mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya keputusan tersebut.
“Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan,” tegas Teuku Riefky.
Ia juga menegaskan, pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga Parpol, yakni Demokrta, PKS dan NasDem.