Arahpublik.com – Partai Demokrat akhirnya mengambil langkah keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) setelah Anies Baswedan disandingkan dengan Ketua Umum (Ketum) PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Dengan demikian, Demokrat sudah tidak lagi mendukung Capres Anies Baswedan pada Pemilu 2024 mendatang.
Hal itu disampaikan Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Malarangeng di Puri Cikeas, Jumat (1/9/2023).
"Partai Demokrat mencabut dukungan Anies Baswedan sebagai capres di Pilpres 2024. Partai Demokrat tidak lagi berada di Koalisi Perubahan Persatuan (KPP)," katanya.
Baca Juga: PKB Terima Lamaran NasDem Usung Anies-Cak Imin di Pilpres 2024: Disingkat Pasangan ‘AMIN’
Keputusan tersebut dibuat saat Partai Demokrat menggelar rapat Majelis Tinggi Partai Demokrat yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
SBY Soal Anies Memilih Cak Imin
SBY memimpin rapat Majelis Tinggi Partai Demokrat. (Foto: Tangkap layar YouTube @PartaiDemokrat)
Presiden ke-6 RI itu mengaku terkejut mendengar kabar Anies dipasangkan dengan Cak Imin.
Sebab, Anies sebelumnya menjatuhkan pilihan kepada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai pasangan Cawapresnya di Pilpres 2024.
Pernyataan itu tercantum dalam surat yang dibuat Anies tanggal 25 Agustus 2023 lalu.
"Sebenarnya, kalau jujur, saya juga tidak menyangka atas terjadinya kejadian tiga hari yang lalu, setelah setahun lamanya Koalisi ini bersama-sama berjuang," ujarnya, dikutip dari YouTube @PartaiDemokrat.
"Ini sebuah emergency meeting karena terjadi peristiwa yang sangat mengejutkan dan tidak pernah kita bayangkan akan terjadi," sambungnya.
Bahkan, SBY menyindir Anies dengan menyebut komentar dari masyarakat bahwa Anies bak musang berbulu domba.
"Ada lagi komentar ini Demokrat kena prank dari musang berbulu domba. Ini kan peribahasa lama kita dulu sekolah SD SMP," katanya.
"Musang berbulu domba di depan baik, manis, lembut, penuh persahabatan. Tetapi, di balik itu, saat lengah kita dicaplok dan dimakan sampai habis," sambungnya.
Namun, SBY merasa bersyukur peristiwa ini terjadi sebelum pendaftaran Capres dan Cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) 2024 mendatang.
"Bayangkan kalau ditikungnya kita ini, ditinggalkannya kita ini, satu dua hari sebelum batas pendaftaran ke KPU. Bayangkan seperti apa? Kita masih ditolong oleh Allah," katanya.
Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres
Seperti diketahui, Ketum Nasdem, Surya Paloh menetapkan Muhaimin Iskandar menjadi Capres Anies Baswedan pada Selasa (29/8/2023) malam.
"Secara sepihak, Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS," ujar Sekjen Partai Demokrat, Teuku Reafky Harsya .
Pada malam itu, Anies Baswedan dipanggil oleh Surya Paloh. Anies diminta menerima Cak Imin sebagai pasangan Cawapresnya di Pemilu 2024.***
"Secara sepihak, Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS," ujar Sekjen Partai Demokrat, Teuku Reafky Harsya .
Pada malam itu, Anies Baswedan dipanggil oleh Surya Paloh. Anies diminta menerima Cak Imin sebagai pasangan Cawapresnya di Pemilu 2024.***