Arahpublik.com - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menceritakan ajakan seorang menteri untuk membentuk koalisi baru partainya bersama PKS dan PPP.
Hal ini diungkapkan SBY saat memberi arahan dalam Sidang Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat di kediaman pribadinya, Puri Cikeas, Bogor, Jumat (1/9/2023).
Untuk diketahui, sidang MTP Demokrat yang dipimpin SBY, digelar untuk menyikapi duet Anies-Cak Imin yang dilakukan sepihak oleh Partai NasDem.
Baca Juga: Enam Poin Pernyataan Sikap Gerindra Usai PKB Gabung NasDem Usung Anies-Cak Imin
NasDem, diketahui tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Perbaikan (KPP) bersama Demokrat dan PKS untuk mengusung Anies Baswedan sebagai capres.
Sementara, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, merupakan Ketua Umum PKB, yang telah berkoalisi dengan Gerindra, PAN dan Golkar.
Atas dasar itu, Demokrat menyebut, upaya Partai NasDem menduetkan Anies-Cak Imin sebagai pengkhianatan terhadap Piagam KPP.
Baca Juga: Daftar 10 Pj Gubernur, Bey Machmudin di Jabar dan Nana Sudjana Pengganti Ganjar
Hingga akhirnya, dalam sidang MTP, Demokrat mencabut dukungan untuk Anies Baswedan sebagai capres, dan keluar dari KPP.
Kembali ke cerita SBY soal tawaran pembentukan koalisi baru, yang terdiri dari Demokrat, PKS dan PPP.
SBY mengungkapkan, tawaran pembentukan koalisi baru tersebut, disampaikan seorang menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Baca Juga: Respons Jokowi soal Duet Anies-Cak Imin yang Bikin Koalisi Pecah
Menteri yang dimaksud SBY, masih aktif di Kabinet pimpinan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden, Ma’ruf Amin.
"Kita juga tahu seorang menteri, sekarang ini, menteri masih aktif dari kabinet kerja pimpinan Presiden Jokowi, secara intensif melakukan lobi,” ucap SBY, mengawali ceritanya.
Lobi sang menteri itu, kata SBY, juga dilakukan kepada Partai Demokrat, dengan ajakan membentuk koalisi baru.