Arahpublik.com – Bakal Calon Presiden (Bacapres), Anies Baswedan menceritakan soal perbedaan pandangan antara Partai Nasdem dan Demokrat.
Hal ini bermula saat kedua partai tersebut memiliki cara pandang yang berbeda terkait deklarasi Anies dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Capres-Cawapres 2024.
Sebenarnya, pada tanggal 27 hingga 29 Agustus, sudah ada percakapan intensif di internal Tim 8. Namun, nampaknya terjadi ketidaksepahaman dalam Koalisi Perubahan terkait deklarasi Capres-Cawapres.
"Pada tanggal 28, sudah ketemu situasi terjadi perbedaan pandangan yang tidak bisa diketemukan," tuturnya dalam program Mata Najwa, dikutip dari YouTube @NajwaShihab, Senin (4/9/2023).
AHY Hanya Opsi Cawapres
Pada bulan Juni, Anies mengaku telah menyampaikan kepada Nasdem, PKS, dan Demokrat terkait opsi Cawapres yang tersedia pada saat itu.
Nama yang Anies ajukan ini nampaknya hanya opsi Cawapres.
"Yang tersedia sekarang adalah AHY. Saya sampaikan kepada pak Surya Paloh," katanya.
Pada saat itu, Ketum Nasdem tidak menolak AHY sebagai Cawapres Anies. Hanya saja, Surya Paloh tidak menginginkan penetapan nama Cawapres Anies dalam jangka waktu singkat.
"Ketika mendengar itu, pak Surya Paloh tidak menolak. Tapi beliau mengatakan, 'Itu adalah opsi yang boleh kita lakukan pencalonan di ujung, tapi tidak sekarang,'" ucap mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Baca Juga: AHY Ucap Selamat Pada Anies, Ada Kemungkinan Jalin Kerja Sama Kembali
Namun, partai dalam Koalisi Perubahan tampaknya memahami Cawapres pendamping Anies itu AHY.
Nama AHY sebagai Cawapres Anies pun sering dibicarakan dalam Koalisi Perubahan.
Nasdem Minta Diskusi Cawapres Setelah Anies Pulang Haji
Dengan tegas, Surya Paloh meminta pembahasan terkait Cawapres tersebut agar dibicarakan setelah kepulangan Anies dari ibadah haji.
Akan tetapi, seusai Anies pulang dari Mekkah, Demokrat meminta agar deklarasi Anies-AHY sebagai Capres-Cawapres 2024 segera dilaksanakan.