"Dari sisi Demokrat berharap itu segera dideklarasikan segera disepakati. Dari sisi Nasdem tidak bersedia," ujarnya.
Diskusi dalam Koalisi Perubahan berjalan alot. Sehingga, akhirnya tidak menemukan jalan tengah antara Nasdem dan Demokrat.
"Nama itu tidak ditolak, tetapi tidak dideklarasikan sekarang. Dicoba, dicari penjembatannya, sampai akhirnya tidak ketemu," kata Anies.
Baca Juga: AHY: Demokrat Kecewa Bukan Karena Ketum Tidak Jadi Cawapres, Tapi Karena Dilukai
Diskusi Alot Soal Deklarasi Anies-AHY
Di tim 8, utusan kedua partai memiliki perbedaan pandangan yang sangat keras. Bahkan, sampai gebrak meja di situ.
"Perbedaannya begini, Demokrat menginginkan ditetapkan segera. Nasdem menginginkan ditetapkan nanti sambil menunggu siapa tahu ada opsi lain," ujarnya.
"Tapi, kalo ditanya opsinya apa, juga gak bisa jawab. Tinggal kita tunggu aja, siapa tahu ada opsi. Kenapa harus buru-buru," sambung Anies.
Perbedaan pendapat ini tidak menemui titik tengah. Bahkan, beberapa statement yang dianggap tidak pantas sempat keluar di situ.
"Perbedaan itu kemudian tidak ditemukan, sampai gebrak meja keras sekali karena ada beberapa statement-statement yang kurang tepat," ujarnya.
Baca Juga: Digelar Pekan Ini, Moro Borobudur 2023 Sajikan Beragam Seni Musik Kontemporer yang Unik
Akhirnya, perdebatan itu menghasilkan kesimpulan bahwa Partai Demokrat dipersilakan melenggang ke koalisi lain.
"Pertemuan berakhir dengan menyampaikan bahwa Demokrat silakan bila mau melakukan opsi-opsi lain. Sudah selesai, tidak ada kesepakatan di sini," tutur Anies.
Tanggapan Anies Terhadap Ungkapan SBY
Seperti diketahui, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku, Anies sempat menyampaikan kepada SBY akan mendeklarasikan koalisi pada awal September 2023.
Menanggapi pernyataan itu, Anies mengaku tidak pernah ada percakapan nama pada pertemuan selama ini.