Arahpublik.com - Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar alias Cak Imin membeberkan kronologi PKB mengambil langkah bersatu dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) Koalisi Perubahan itu mengaku telah mendapat pencerahan dari salah satu Kiai yang membimbingnya.
Hal itu ia ungkapkan saat kunjungan bersama Partai Nasdem ke kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS, Jakarta, Selasa (12/9/2023).
Pada kesempatan itu, Cak Imin menceritakan pengalamannya terkait dengan bergabungnya PKB dalam Koalisi Perubahan.
Baca Juga: Cak Imin Beberkan Alasan PKB Siap Bersama PKS, Ada Pencerahan dari Kiai
Ia mengaku, hal itu lantaran salah satunya hasil konsultasi dengan Kiai terkait langkah ke depan.
"Salah satu Kyai sedang umroh saya telpon terkait perkembangan terkini. Beliau menjawab lanjutkan," katanya.
Cak Imin pun menanyakan alasan Kiai tersebut memberi titah melanjutkan keputusan itu.
"Lalu kami tanya ayatnya apa, beliau mengatakan ayatnya dua: wa`tasimu bihablillahi jami`an wala tafarraqu dan Wata'awanu `alal birri wattaqwa wala ta'awanu `alal itsmi wal `udwan," ucapnya.
Saat Cak Imin mentadaburi ayat kedua, ia sadar maksud ayat tersebut menyiratkan agar PKB menggandeng PKS bersama-sama membawa Indonesia ke arah kesejahteraan.
"Di ayat kedua ini, Watawatanu ala biiri wa taqwa, ternyata ayat kedua ini saya baru engeh, di situ ada PKS. Saya gak ngarang ini asli, saya yakin ayat kedua ini artinya mari bareng-bareng menyongsong Indonesia yang lebih adil yang lebih makmur," ujarnya.
PKB dan PKS Miliki Cita-cita yang Sama
Muhaimin lantas mengatakan cita-cita PKS dan PKB sama-sama menghadirkan keadilan dan kesejahteraan. Ia berharap kunjungannya ini menghasilkan keputusan terbaik.
"Ciita cita PKS dan PKB sama, mewujudkan keadilan dan kesejahteraan, ada keadilan disitu dan ada kesejahteraan sesuai dengan nama PKS," ucapnya.