Baca Juga: PPP Hargai Tokoh NU Kandidat Cawapres Ganjar, tapi Tetap Usahakan Sandiaga Uno, Ini Alasannya!
Sama halnya dengan Khofifah Indar Parawansa, yang pernah menjadi juru bicara PPP di Sidang Umum MPR tahun 1997.
“Adapun Khofifah Indar Parawansa, bukan tokoh asing bagi PPP,” ucap Gus Rommy.
“Khofifah memiliki jejak sebagai jubir PPP saat menjadi anggota F-PPP di Sidang Umum MPR tahun 1997 yang menggemakan asas Pemilu Jurdil untuk pertama kalinya di era Orde Baru,” lanjtunya.
Baca Juga: Gerindra Minta Pemerintah Angkat Guru Honorer Jadi PPPK Tanpa Tes
Tak hanya itu, PPP menjadi satu-satunya partai parlemen yang mengusung Khofifah Indar Parawansa, sebagai calon gubernur Jatim pada 2008 lalu.
“Bahkan, PPP menjadi satu-satunya partai parlemen yang mengusung KIP sebagai cagub Jatim 2008 dimana saya bertindak selaku Ketua Tim Pemenangannya yang terdaftar di KPUD Jatim kala itu,” jelas Gus Rommy.
“Pengusungan PPP ini berulang di Pilkada Jatim 2018, saat saya menjadi Ketua Umum, yang mengantarkan Khofifah Indar Parawansa menjadi Gubernur Jatim saat ini,” lanjutnya.
Baca Juga: Corporate Secretary KCIC: Integrasi Halim dengan Transjakarta Dorong bangkitnya penumpang KA Cepat
Oleh karena itu, kata Gus Rommy, PPP menghargai upaya memasangkan tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama (NU) sebagai bakal cawapres Ganjar Pranowo.
“Sebagai partai yang dilahirkan NU, PPP menghargai upaya memasangkan tokoh-tokoh NU kepada mas Ganjar sebagai bagian dari ikhtiar pemenangan Pilpres 2024,” jelasnya.
Tetap Usahakan Sandiaga Uno
Meski demikian, kata Gus Rommy, partainya tetap mengusahakan agar Ketua Bappilu PPP, Sandiaga Uno, menjadi cawapres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Baca Juga: Transjakarta Lakukan Uji Coba Rute untuk Penumpang Kereta Cepat, Ini Rutenya
“Namun demikian, sesuai amanat Rapimnas PPP 17-18 Juni 2023, PPP saat ini masih dalam posisi mendorong Sandiaga Uno,” ucap Gus Rommy.