Arahpublik.com - Pegiat medsos, Prihati Utami menanggapi wacana yang dilontarkan oleh Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Garuda, Teddy Gusnaidi soal Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo.
Melalui unggahan Twitter/X, Teddy Gusnaidi menuding Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo tidak peduli terhadap kelompok penyandang disabilitas.
Prihati mengatakan, Teddy Gusnaidi tidak mengerti dan tidak menjalankan Undang-undang (UU) Penyandang Disabilitas.
"TEDDY SAMA SEKALI TIDAK TAHU, TIDAK MENGERTI, TIDAK PEDULI DAN TIDAK MENJALANKAN PERINTAH UU PENYANDANG DISABILITAS," cuitnya melalui akun @Prihati_utami, Senin (2/10/2023).
Baca Juga: Teddy Tuduh Ganjar Tak Peduli Disabilitas, Pegiat Medsos Patahkan Dengan Fakta Ini
Selain membantah tuduhan Teddy, Prihati Utami juga menyodorkan narasi dengan sejumlah data dan fakta.
Bahkan, ia melampirkan sejumlah gambar tangkapan layar yang berisi pemberitaan terkait perhatian Ganjar terhadap kelompok disabilitas saat menjabat Gubernur Jawa Tengah (Jateng).
"Jangan lupa dibaca yg di bawah ini, cari link nya, klo gak ketemu nanti tak kirimin link nya…atau kalau mau main ke Jateng, ada lho teman disabilitas yg bekerja di pemprov sudah sejak lama…," ujarnya.
Baca Juga: Soal Isu Menteri Pertanian Menghiang, Ahmad Sahroni: Prostatnya Kambuh, Tanggal 5 Bakal di Jakarta
Tuduhan Waketum Partai Garuda
Sebelumnya, Waketum sekaligus juru bicara Partai Garuda Teddy Gusnaidi melalui akun X @TeddGus melontarkan tudingan tidak berdasar terhadap Ganjar Pranowo yang menyebut mantan Gubernur Jateng itu abai terhadap kaum difabel yang berada di Jawa Tengah.
"GANJAR SAMA SEKALI TIDAK TAHU, TIDAK MENGERTI, TIDAK PEDULI DAN TIDAK MENJALANKAN PERINTAH UU PENYANDANG DISABILITAS," cuitnya disertai beberapa paragraf tuduhan yang dinilai tidak berdasari.
Baca Juga: Mentan Sayhrul Yasin Limpo Dikabarkan Menghilang, Politisi Nasdem Beri Klarifikasi
Ganjar Selalu Libatkan Difabel dalam Musyawarah
Seperti diketahui, Ganjar Pranowo selama 10 tahun menjabat Gubernur Jateng memberi ruang cukup luas kepada aspirasi kelompok difabel dalam penentuan kebijakan publik.
Sebagai contoh, Ganjar selalu melibatkan mereka di setiap Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) yang digelar rutin di setiap eks karesdinan yang ada di Jateng.
Bersama Forum Anak Jateng, kelompok difabel selalu diberi kesempatan pertama untuk menyampaikan aspirasi.