Keempat, PBNU berharap PBB bersikap netral, tidak condong pada salah satu pihak yang konflik.
"Menyerukan kepada Anggota Dewan Keamanan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk tidak menggunakan hak veto dalam membela satu pihak dalam tragedi kemanusiaan yang berkepanjangan tersebut," sambungnya.
Kelima, latar belakang agama diharapkan tidak dijadikan sebagai alasan untuk menyuburkan permusuhan dan kebencian.
"Menyerukan agar identitas dan seruan-seruan keagamaan tidak digunakan untuk memupuk dan menyuburkan permusuhan dan kebencian, termasuk dalam kaitan dengan konflik dan kekerasan Israel-Palestina," ujarnya.
Baca Juga: Dokumenter Sianida Jessica Gegerkan Masyarakat, Ayah Mirna Merasa Ditipu Netflix
Keenam, PBNU menyerukan agar semua umat mengedepankan inspirasi agama terkait persaudaraan, belas kasih, dan keadilan di setiap kepercayaan masing-masing.
"Menyerukan agar inspirasi agama tentang rahmah, persaudaraan, dan keadilan universal dikedepankan demi mengupayakan resolusi konflik di semua tingkatan, baik di struktur politik maupun di tingkat komunitas," sambungnya.
Ketujuh, meminta kepada segenap umat Islam agar melakukan salat gaib dan mendoakan arwah yang gugur akibat eskalasi kekerasan konflik Israel-Palestina.
"Menyerukan kepada umat Islam dan warga Nahdlatul Ulama untuk melakukan shalat ghaib dan doa bersama guna mendoakan arwah yang meninggal disebabkan eskalasi kekerasan serta mendoakan agar jalan perdamaian dan keadilan dapat segera diwujudkan," tandasnya.
Baca Juga: Lukas Enembe Jalani Rawat Inap, Pembacaan Vonis Hakim Ditunda
Seperti diketahui, konflik antara Israel dan Palestina kian memanas belakangan ini.
Ratusan jiwa telah menjadi korban akibat dari serangan dalam eskalasi konflik dan kekerasan tersebut.***
Baca Juga: Kapolrestabes Semarang Bakal Dimintai Keterangan Soal Dugaan Pemerasan Eks Mentan SYL