Mereka berharap agar Gibran berproses terlebih dahulu agar siap memimpin Indonesia ke depan.
"Biarkan Gibran matang secara alami. Buah yang enak dimakan masak alami dari pohon, butuh proses" ujar Beno.
Sementara itu, Kepala Desa Sunu, Yakob Kase mengatakan, setiap hari, ia dan warga Desa Sunu selalu mengikuti berita politik nasional lewat televisi secara bersama-sama.
Ia dan warga menolak keinginan berbagai pihak yang ingin menjerumuskan Jokowi dengan memaksakan Gibran menjadi calon wakil presiden.
"Kami sayang Gibran, jangan dipaksakan, jangan sampai merusak nama baik Pak Jokowi, jangan sampai merusakkan ketokohan beliau," tuturnya.
Baca Juga: Sentil MK Soal Putusan Batas Usia Capres-Cawapres, Saiful Mujani: Itu Politik Nepotisme
Ritual dan doa itu dimulai dengan Tarian Bonet mengitari patung Jokowi oleh puluhan warga di padang di atas Gunung Sunu.
Tarian melingkar dengan gerak ritmis itu merupakan tanda kebersamaan yang tak boleh putus.
Para warga Desa Sunu berharap, Presiden Jokowi dapat tetap menjadi Bapak untuk semua, bukan hanya untuk sekelompok orang atau keluarga saja.
Patung itu menjadi simbol kesejahteraan, persatuan, dan semangat gotong-royong.***
Baca Juga: Pengamat Politik: Ganjar-Mahfud Menguat, Anies-Imin Stagnan, Prabowo Galau