berita-publik

Dapat Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo: Pas Sesuai Dengan Sila Ketiga, Persatuan Indonesia

Rabu, 15 November 2023 | 20:38 WIB
Pasangan Ganjar-Mahfud mendapat nomor urut 3. (Foto: Dok. Ganjar Pranowo)

Arahpubik.com - Pasangan Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Mahfud MD resmi mendapatnomor urut tiga di Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Keduanya tampak memberikan sambutan pidato setelah mendapatkan nomor urut itu di Kantor KPU, Selasa (14/11/2023) malam.

Ganjar mengatakan, mendapatkan nomor urut tiga sesuai dengan sila ke-3 Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia.

“Jadi kita mendapatkan nomor 3 itu pas, sesuai dengan sila ke-3 persatuan Indonesia, kita satukan semuanya dalam proses politik yang menggembirakan,” ucapnya, dikutip dari YouTube KPU RI, Selasa (14/11/2023).

Baca Juga: Menag Yaqut Usul Biaya Haji Jadi Rp105 Juta, Berikut Perbandingan Harga Biaya Haji di Negara Lain

Ia merasa senang pada lantaran suasana senang masyarakat terllihat pada acara tersebut.

"Kami senang, riang gembira suasana ini ditunjukkan di depan publik, dan kami ingin itu juga ada dalam hati kita masing-masing," kata Ganjar.

Pada kesempatan tersebut, Ganjar menyinggung soal drama yang tampak belakangan ini.

“Bapak ibu yang sangat saya hormati, itulah kegembiraan yang seharusnya kita dapatkan, tapi beberapa hari ini kita sedang disuguhkan untuk menonton drakor yang sangat menarik," ujarnya.

Baca Juga: Profil Singkat Jajaran Timnas Pemenangan Amin, Anies: Kapten Timnas Sejatinya Ada di Kampung-kampung

Menurut Ganjar, drama tersebut mestinya tidak terjadi di kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Pendukung Ganjar-Mahfud saya berharap tenang, saya menghormati yang lain, drama-drama itu lah yang sebenarnya tidak perlu terjadi,” singgung Ganjar.

Ganjar mengatakan, ia dan timnya mengetahui kegelisahan masyarakat di tengah situasi politik menuju Pemilu 2024.

“Malam ini memang seharusnya kita sedang memulai, memulai sesuatu perayaan demokrasi melalui pemilu, dan namun melihat situasi belakangan ini tentu kami mendengarkan banyak pihak. Kita menangkap apa yang menjadi kegelisahan, suasana kebatinan yang muncul di masyarakat. Ada tokoh agama, ada guru-guru bangsa, ada seniman, ada budayawan, ada teman-teman jurnalis, ada para pemred, para aktivis mahasiswa, dan semuanya sedang menyuarakan kegelisahan itu,” ungkapnya.

Halaman:

Tags

Terkini