Baca Juga: Profil Singkat Jajaran Timnas Pemenangan Amin, Anies: Kapten Timnas Sejatinya Ada di Kampung-kampung
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu mengajak untuk menjaga demokrasi tetap berjalan jujur dan adil, walau menurutnya demokrasi saat ini belum baik-baik saja.
“Kewajiban kita bapak ibu untuk menjaga, karena kalau kita merasakan itu, rasanya demokrasi harus kita pastikan bahwa demokrasi bisa baik meskipun sekarang belum baik-baik saja, kita harus sampaikan itu. Saya tenang kok, dan kami ini tenang semuanya, karena kami sangat yakin ada rakyat Indonesia bersama kami untuk menjaga demokrasi di negeri ini,” tuturnya.
Baginya, perjalanan demokrasi tidak selalu lurus. Sebab, kadang-kadang berliku seperti aliran air.
Baca Juga: Anies-Muhaimin, Ganjar-Mahfud, dan Prabowo-Gibran Penuhi Syarat Maju di Pilpres 2024
Ganjar percaya air yang mengalir akan mengikuti arah batin dan tidak bisa dibendung dengan cara apapun.
“Dan kalau bendungan itu dia paksakan, dia akan tetap mencari jalannya sampai tiba di muara. Muara itulah muara demokrasi yang hari ini kita idam-idamkan, dan tentu saja inilah kesepakatan hari ini yang mesti kita jaga bersama,” kata Ganjar.
Namun demikian, ia menganjurkan agar melaporkan praktik kelicikan yang terjadi di Pilpres 2024.
Baca Juga: Timnas Indonesia U-17 Peringkat Ke-3 Grup A, Ada Peluang Lolos ke Babak 16 Besar
Hal tersebut sejalan dengan pasangan Capres-Cawapres Anies-Muhaimin dan Prabowo-Gibran, yakni melaporkan kelicikan yang terjadi di proses Pilpres 2024.
"Diam itu bukan lah pilihan, dan bicara, ungkapkan dan laporkan praktik-praktik tidak baik yang akan mencederai demokrasi. Saya terima kasih karena pasangan nomor 1 dan pasangan nomor 2 punya komitmen yang sama, kami sangat senang. Mari kita tunjukkan integritas dan kejujuran itu sampai dengan pikiran, batin, dan perkataan kita," katanya.***
Baca Juga: BEM UI Diintimidasi Aparat, Melki Ajak Semua Pihak Lawan Pembungkaman oleh Negara