“Kami menuntut seluruh kekuatan dunia untuk mengakhiri pendudukan tanah kami dan Al-Quds kami. Kami siap membayar harga untuk kebebasan dan tidak akan menerima apapun selain kemerdekaan kami."
"Kami mendapat informasi bahwa agresi akan kembali terjadi di Gaza setelah operasi pertukaran tahanan sipil."
"Tidak akan ada pertukaran tawanan selama agresi terus berlanjut di Gaza. Kami berada dalam pertempuran pembebasan, dan penjajah harus meninggalkan tanah kami."
"Kami telah mengusulkan penyerahan orang lanjut usia di atas 60 tahun dengan imbalan pembebasan tahanan kami yang berusia di atas 60 tahun. Upaya terus dilakukan, dan saudara-saudara kita di Qatar berupaya mengekang agresi 'Israel' di Gaza."
"Kelas penguasa di entitas Zionis berkepentingan untuk melanjutkan agresi karena jika agresi berhenti maka perannya akan berakhir dan Netanyahu akan masuk penjara. Perlawanan, yang dipimpin oleh Hamas, gigih di Gaza, dan kami yakin rakyat Palestina akan mengusir pendudukan tersebut."
"Setiap kejahatan 'Israel' terhadap rakyat kami mempercepat berakhirnya pendudukan."
"Saya salut kepada saudara-saudara kita di Lebanon, Irak, dan Yaman, dan kami menyerukan kepada semua negara Arab dan Islam untuk melawan pendudukan. Sebuah negara Arab menerima pemimpin entitas Zionis pada saat ini adalah hal yang sulit bagi kami, tidak logis, dan kami menentang normalisasi pendudukan.”
Baca Juga: Presiden Jokowi Sampaikan 3 Poin Penanganan Iklim Global di KTT G77, Simak Isinya
Seperti diketahui, selama 57 hari, peperangan antara Israel dan Palestina kembali memanas.
Diketahui, Israel telah mengabaikan seruan internasional untuk menyelamatkan warga sipil lantaran telah melancarkan lebih dari 400 serangan dalam satu hari terakhir.
Presiden Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan perang akan terus berlanjut hingga pihaknya mencapai semua tujuan yang diharapkan olehnya.***
Baca Juga: KPU RI Ubah Format Debat Khusus Cawapres, Perbanyak Porsi Bicara Capres