Sebelumnya, pada 22 November, dia juga menyatakan bahwa serangan Israel di Gaza merupakan tindakan terorisme.
"Ini adalah akibat dari perang. Namun di sini kita telah melampaui perang. Ini bukan perang. Ini adalah terorisme," ucap Paus.
Pernyataan ini diserukan setelah pemimpin Gereja Katolik ini bertemu secara terpisah, dengan keluarga sandera Israel yang ditahan oleh Hamas, serta warga Palestina yang memiliki keluarga di Gaza.
Baca Juga: Soal 'Ndasmu Etik', Dahnil Anzar Tegaskan Prabowo Sedang Bercanda ke Kader Gerindra
Pihak Israel Tak Mau Disebut Teroris
Kelompok-kelompok Yahudi mengkritik pernyataan dari Paus Fransiskus atas sebutan "terorisme" bulan lalu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan, insiden penyerangan dua wanita di gereja masih dalam peninjauan.
Israel juga belum dapat memberikan komentar mengenai pernyataan terorisme dari Paus.
IDF mengatakan, perwakilan gereja telah menghubungi mereka pada Sabtu pagi mengenai ledakan di daerah tersebut, tetapi tidak melaporkan adanya korban di kompleks gereja.
Baca Juga: Sempat Punya Firasat Ammar Zoni Konsumsi Narkoba Lagi, Irish Bella: Tuh Kan, Benar
“IDF hanya menargetkan teroris dan infrastruktur teror dan tidak menargetkan warga sipil, tidak peduli agama mereka,” kata IDF.
Seperti diketahui, perang di wilayah Gaza masih bergejolak. Hingga Minggu kemarin, Israel meningkatkan pemboman yang menyebabkan sedikitnya 40 orang tewas.***
Baca Juga: Prabowo Percaya ke Cawapres Pendampingnya, Gibran Bakal Beri Kejutan di Debat Cawapres 2024