Prabowo dengan jelas mengatakan, diirinya tidak pernah punya persoalan dengan semua tuduhan itu.
"Kalau ada persoalan, maka tak mungkin sebagian besar aktivis 1998 mau duduk di belakangnya pada debat malam itu. Atau, jika ia memang dituduh punya persoalan HAM, maka calon wakilnya Ganjar Pranowo, Prof. Dr. Mahfud MD, yang kebetulan menjabat sebagai Menko Polhukam, seharusnya telah membereskan persoalan tersebut," ujarnya.
Kemudian, Fadli Zon menyinggung Ganjar yang pernah menjadi tim pemenangan Megawati-Prabowo dalam Pilpres tahun 2009.
"Untungnya Prabowo tak bilang bahwa Ganjar Pranowo pun ikut menjadi tim pemenangannya tahun 2009 ketika Mega-Prabowo. Saya menjadi saksi dan penulis 'Perjanjian Batu Tulis' tahun 2009 ketika Megawati hanya mau maju kalau calon wapresnya adalah Prabowo Subianto. Ganjar ketika itu menjadi bagian dari 'Tim Sukses,'” ujarnya.
Jika Prabowo punya masalah, tidak mungkin Mahfud MD mau menjadi ketua tim pemenangan Prabowo-Hatta pada Pilpres 2014.
"Saya yang waktu itu meminta dan mengusulkan Mahfud MD sebagai ketua tim. Dan saya ditunjuk sebagai sekretaris tim yang sehari-hari bekerja sama dengan Mahfud MD berjuang memenangkan Prabowo-Hatta," tuturnya.
Sehingga, menurut Fadli Zon, semua jawaban Prabowo dalam debat pertama Pilpres sudah lugas, tegas, dan telak.
"Prabowo tak menjawab dengan kata-kata normatif dan bersayap sebagaimana sering dilontarkan dua kandidat lain, yang sebenarnya jika diteliti hanya bersifat tautologis, jika begini maka begitu," katanya.
Baca Juga: Penembak Jitu Israel Bunuh 2 Wanita Kristen, Paus Fransiskus: Ini Adalah Terorisme
"Kelugasan dan otentisitas semacam itulah yang selalu dipertontonkan Prabowo, baik dalam debat kemarin, maupun dalam semua penampilan publiknya selama ini," sambungnya.
Fadli juga menyatakan, Prabowo selalu membahas persoalan dan menjawab pertanyaan berdasarkan pengalamannya sebagai manusia Indonesia yang sudah malang melintang.***