berita-publik

Ketua KPU: Proses Penyelenggaraan Pemilu Indonesia Paling Rumit di Dunia

Sabtu, 30 Desember 2023 | 22:37 WIB
Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari. (Foto: Instagram @kpu_ri)

Arahpublik.com – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia (RI), Hasyim Asy'ari menilai, proses penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) di Indonesia itu paling rumit di dunia.

Hal tersebut disampaikan saat dirinya menjelaskan laporan ke Presiden Jokowi dalam acara Rapat Konsolidasi Nasional KPU di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (30/12/2023).

Menurutnya, meskipun jumlah pemilih di Amerika Serikat dan India lebih banyak, tetapi mekanisme Pemilu di Indonesia lebih rumit dibandingkan negara manapun di dunia.

Baca Juga: Sempat Sebut Tak Ada Bukti Pelanggaran Pemilu oleh Gibran, Bawaslu Nilai Gibran Bisa Terjerat Pergub Seperti Ahok

"Walaupun ada India dengan jumlah pemilih yang lebih besar dan Amerika Serikat yang punya pemilu lebih besar, tetapi Pemilu di Indonesia sering dinilai sebagai the most complicated election in the world. Jadi, dianggap sebagai Pemilu yang paling rumit di dunia," kata Hasyim.

Pemilu Indonesia menjadi rumit lantaran negara sebesar Indonesia menggunakan rentang waktu pencoblosan paling singkat di dunia.

Hasyim menjelaskan, durasi pemungutan suara Pemilu di Indonesia hanya dilakukan selama enam jam atau mulai pukul 07.00 hingga 13.00.

Baca Juga: Dewas TPN Ganjar-Mahfud Minta Para Pendukung Tidak Risau Terkait Hasil Survei yang Beredar

"Jadi, dianggap Pemilu paling rumit di dunia dan dalam waktu yang paling singkat di dunia, dalam arti durasi pemungutan suara dilakukan hanya dalam 6 jam. Jam 7-13 waktu setempat," tuturnya.

Jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT)

Sesuai laporan Hasyim, pada pelaksanaan Pemilu 2024, ada 204,8 juta orang yang telah masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Sebanyak 1,7 juta di antaranya berada di luar negeri.

Baca Juga: Keputusan KPU Soal Debat Pilpres Mendatang: Podium Tetap Digunakan dan Capres Hanya Gunakan Satu Mic

Dalam penyelenggaraan Pemilu di luar negeri, KPU telah mengarahkan Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN), serta kantor perwakilan KPU setempat guna mengundang duta besar dari negara-negara sahabat menyaksikan proses pemungutan suara.

"Ini penting untuk kita lakukan dalam rangka untuk menunjukkan bahwa indonesia ini adalah salah satu negara demokrasi terbesar di dunia," kata Hasyim.***

Halaman:

Tags

Terkini