Sementara dari yang bukan anggota Muhammadiyah, paslon Prabowo-Gibran masih mendominasi pilihan perserta, dengan angka mencapai 49 persen.
Kemudian disusul Ganjar-Mahfud 21 persen, pasangan AMIN 20 persen, dan 11 persen tidak menjawab.
Menurut Saiful Mujani, Ormas keagamaan diyakini memiliki pengaruh kuat dalam memobilisasi dukungan kepada partai maupun calon presiden.
Apalagi, di Indonesia, ormas keagamaan terbesar, seperti NU dan Muhammadiyah menjadi representasi dari partai politik tertentu.
Baca Juga: Viral Soal Bansos, Anies: Jangan Diklaim Atas Nama Pribadi, Itu Dibeli Dengan Uang Pajak
"Misalnya PKB identik dengan NU, PAN identik dengan Muhammadiyah, dan PPP itu gabungan antara Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi), NU, Muhammadiyah, dan Partai Muslimin Indonesia (Parmusi)," tuturnya.
Selain pada ormas keagamaan, SMRC juga melakukan survei pada gerakan sosial, seperti aksi 212, terkait pilihan Pilpres 2024.
Hasil dari survei SMRC menjelaskan, ada 39 persen masyarakat yang mengetahui gerakan atau aksi bela Islam 212.
Baca Juga: Video Satpol PP Dukung Gibran Viral, Bawaslu RI Perintahkan Bawaslu Garut Telusuri Kebenaran Video
Dari 39 persen yang tahu, 27 persen memilih pasangan AMIN, 45 persen Prabowo-Gibran, 20 persen Ganjar-Mahfud, dan 9 persen tidak tahu.
Sementara dari 61 persen yang tidak tahu, rinciannya 15 persen memilih AMIN, 51 persen Prabowo-Gibran, 21 persen Ganjar-Mahfud, dan 12 persen tidak menjawab.***
Baca Juga: Soal Vaksin Covid-19, Kemenkes RI Berlakukan Vaksinasi Berbayar Bagi Selain 6 Kelompok Ini