berita-publik

Indikator Politik: Etnis Jawa Cenderung Pilih Prabowo-Gibran Berdasar Hasil Survei Sebelum Pemilu

Rabu, 21 Februari 2024 | 22:03 WIB
Paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. (Foto: Dok. Prabowo Subianto)

Arahpublik.com - Indikator Politik Indonesia merilis hasil exit poll terkait kecenderungan penggunaan hak pilih etnis Jawa pada Pemilu Presiden (Pilpres) pada 14 Februari 2024 kemarin.

Hasil survei mengungkapkan, masyarakat etnis Jawa cenderung menggunakan hak pilihnya atau mencoblos Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 2, Prabowo-Gibran.

Hal tersebut diungkapkan oleh peneliti utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam paparan rilis Exit Poll Pilpres 2024: Basis Demografi dan Perilaku Pemilih yang ditanyakan virtual.

"Menurut hasil surveinya sesuai Daftar Pemilih Tetap (DPT) atau populasi pemilih etnis Jawa sebesar 43,2% yang hadir ke Tempat Pemungutan Suara (TPS), kemudian etnis Sunda 17,1% dan etnis-etnis nasional lainnya," katanya, Rabu, (21/2/2024).

Baca Juga: Unggul Sementara di Pilpres, Prabowo Mendapat Ucapan Selamat dari 13 Pemimpin Negara Dunia

Burhanuddin menyatakan, hal yang menarik dalam survei ini, yakni etnis Jawa yang hadir di TPS 43,2%. Padahal, data Badan Pusat Statistik (BPS) etnis Jawa itu sekitar 43%.

"Jadi orang Jawa cenderung menggunakan hak pilihnya termasuk etnis Sunda dan yang lainnya," ujarnya.

"Di sini intinya kira-kira, etnis Jawa yang notabenenya adalah pro Prabowo-Gibran berdasarkan survei sebelum pemilu cenderung menggunakan hak pilihnya untuk mencoblos Prabowo-Gibran," sambungnya.

Exit poll dilakukan pada 3.000 TPS yang tersebar di setiap daerah pemilihan.

Baca Juga: Bongkar Kasus Perdagangan Bayi, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku di Karawang dan Bandung

Sampel dipilih dengan metode stratified two-stage random sampling. Sebanyak 2.975 responden diwawancara.

Sementara tingkat toleransi kesalahan atau margin of error +/- 1,8% pada tingkat kepercayaan 95%.

Sebagai informasi, exit poll merupakan metode mengetahui opini publik yang dilakukan sesaat setelah seseorang keluar dari bilik suara yang ada di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Baca Juga: 16 Tahanan Kabur Dari Sel Jebol Teralis, Propam Periksa 10 Personel Polsek Metro Tanah Abang

Halaman:

Tags

Terkini