berita-publik

Elektabilitas Mbak Ita Menurun Usai Penggeledahan KPK, Supriyadi: Saya Sebagai Kader PDIP Merasa Rugi

Rabu, 24 Juli 2024 | 00:29 WIB
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu alias Mbak Ita. (Foto: Instagram @mbakitasmg)

Arahpublik.com - Elektabilitas Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu alias Mbak Ita menurun usai penggeledahan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dugaan kasus korupsi yang menimpa Pemerintah Kota Semarang itu dinilai bisa mempengaruhi elektabilitas petahana.

Hal tersebut diungkapkan oleh kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Supriyadi.

"Saya sebagai kader PDIP merasa rugi. Bu Ita elektabilitasnya paling tinggi, diframing seolah-olah sebagai tersangka. Padahal belum dinyatakan sebagai tersangka," ujarnya, Selasa (23/7/2024).

Baca Juga: Lionel Messi Terima Penghargaan Dair Inter Miami Usai Kemenangan Argentina, Tambah Koleksi Trofi Jadi 45

Penggeledahan tersebut dinilai menimbulkan berbagai presepsi di kalangan masyarakat.

Jika memang dilakukan penyelidikan tindak pidana korupsi, semestinya dilakukan jauh hari.

"Kalau mau menyelidiki tindak pidana korupsi harusnya jauh-jauh hari. Tidak mendekati proses pilkada. Masyarakat bertanya-tanya kenapa harus mendekati pilkada," tuturnya.

"Muncul spekulasi, ini dikerjani Bu Ita, ini memang operasi politik, macam-macam spekulasi. Sehingga, kami tidak mau hal semacam ini terjadi," sambungnya.

Baca Juga: Inggris Kembali Berikan Bantuan Dana ke UNRWA, David Lammy: Saya Terkejut Staf Dituduh Terlibat 7 Oktober

Selama rangkaian penyelelidikan, Pri menyatakan, belum ada keterangan resmi dari KPK yang menyatakan adanya tersangka.

Saat ini, Wali kota Semarang juga dalam kondisi baik dan menghormati peoses hukum yang berlaku.

"Sehingga, hari ini beliau masih aktif kegiatannya, melaksanakan paripurna, penandatanganan KUA PPAS. Tetap bekerja seperti semula," katanya.

Baca Juga: Seorang Laki-laki Ditemukan Tergantung Tak Bernyawa oleh Istrinya, Begini Kronologinya

Halaman:

Tags

Terkini