Pada masa jabatannya sebagai Presiden, Jokowi mengaku sangat mengenal dan dekat Ketum Kadin, mulai dari Suryo Bambang Sulisto, Rosan Roeslani, hingga Arsjad Rasjid.
“Dulu baik dengan Pak Suryo Bambang, baik dengan Pak Rosan Roeslani, baik juga dengan Pak Arsjad (Rasjid), baik juga dengan Pak Anin (Anindya Bakrie), baik semuanya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Kepala Negara pun siap menerima jika Arsjad Rasjid maupun Anindya Bakrie ingin bertemu dirinya.
“Siapa pun bertemu dengan saya, saya terbuka, tidak masalah tetapi sekali lagi selesaikan masalah Kadin ini di internal Kadin,” ucap Jokowi.
Kendati demikian, dia kembali menegaskan, masalah Kadin merupakan urusan internal dan jangan disambungkan dengan kepala negara.
“Jangan menyorong bola panasnya ke Presiden itu saja,” pungkasnya.
Diketahui, pengumuman Anindya Bakrie menjadi Ketum Kadin, akhirnya menuai pro kontra, berikut ini pembelaan dari masing-masing kubu Anindya Bakrie dan Arsjad Rasjid:
Kubu Anindya Bakrie: Pelanggaran Arsjad Rasjid
Ketum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid, dinilai telah melakukan pelanggaran AD/ART Kadin dalam Munaslub yang digelar pada Sabtu (14/9/2024).
Munaslub Kadin 2024 dipimpin oleh Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Nurdin Halid.
Nurdin menjelaskan inti dari pelanggaran yang dilakukan Arjad yaitu tidak menjaga independensi Kadin.
Baca Juga: Viral Fenomena Berburu Labubu, Intip 6 Fakta Unik Boneka Kesukaan Lisa BLACKPINK