Jika Kaesang memang menyukai gaya hedonisme, kata Hasan, bisa saja Ketum PSI itu meminta temannya untuk menjemput dengan pesawat jet pribadi.
Ia juga menjelaskan, awalnya Kaesang berniat terbang ke Amerika Serikat (AS) pada 20 Agustus 2024.
Namun, kata Hasan, seorang teman Kaesang menawarkan agar berangkat bersama-sama menggunakan jet pribadi pada 18 Agustus 2024.
"Artinya bukan teman ini yang menyesuaikan jadwalnya Kaesang, tapi Kaesang menyesuaikan jadwal kawan ini, dan kalau kita hitung-hitung berhemat," ujarnya.
Hasan pun meminta publik untuk mencari informasi terkait jadwal dan manifest jet pribadi tersebut.
Publik Diminta Adil Berpendapat
Hasan menuding situasi Kaesang saat ini menjadi 'permainan', termasuk oleh beberapa pihak yang membenci Kaesang.
"Ini kalau hanya untuk Mas Kaesang, kemudian mereka heboh. Jangan hanya ke Kaesang yang heboh dan antusias melihatnya. Kita patut bertanya, ada apa di situ?,” ucapnya.
“Tapi untuk yang lain, Ibu Mega pak Mahfud, Ibu Puan dan yang lain-lain mereka enggak ambil pusing. Tapi untuk Kaesang tiba-tiba mereka begitu antusias," lanjutnya.
Menurutnya, ada sejumlah pihak yang menjadikan momentum Kaesang ini, untuk semakin menyudutkan keluarga Presiden Jokowi.
“Ini trial by press atau trial by netizen untuk menyudutkan Mas Kaesang atau menyudutkan Pak Jokowi,” kata Hasan.
Baca Juga: Survei Y-Publica: Pasangan Agustina-Iswar Unggul Atas Yoyok-Joko di Pilkada Kota Semarang