Banyak Catatan dan ketidaksempurnaan
Dito menilai, hal ini ini terjadi karena baru kali ini PON dilaksanakan di dua provinsi. Dengan mempertandingkan 65 cabang olahraga (cabor) resmi serta sebelas yang berstatus ekshibisi.
Baca Juga: Main di GBK, Ini Harga Tiket Laga Timnas U20 Indonesia di Kualifikasi Piala Asia U20 2025
Dito mengakui, memang banyak catatan dan ketidaksempurnaan dalam penyelenggaraan PON edisi 2024 ini.
"Walaupun pasti banyak catatan dan juga ketidaksempurnaan, tetapi kita tetap apresiasi bagaimana provinsi Aceh dan Sumut untuk pertama kalinya menjalankan acara nasional yang terbesar ini," jelasnya.
Menurutnya, panitia di dua wilayah bisa menindaklanjuti setiap keluhan dan permasalahan yang ada dengan cepat.
Salah satunya berkaitan dengan venue yang rusak akibat cuaca ekstrem, langsung ditindaklanjuti dengan perbaikan-perbaikan yang cepat.
Sehingga, kata Dito, venue yang tadinya rusak bisa kembali digunakan.
"Setiap ada masalah, ada laporan, pasti langsung ditindaklanjuti dengan cepat,” ucapnya, saat meninjau beberapa venue PON di wilayah Aceh, Rabu (18/9/2024).
“Semuanya langsung diubah, dievaluasi dan ini kita apresiasi masing-masing kerjanya. Saya rasa semua panitia sudah bekerja keras," lanjutnya.
Dito tak memungkiri, bahwa ke depan perbaikan penyelenggaraan PON mesti banya diperbaiki.
“Tetapi tetap kita apresiasi bagaimana antusias masyarakat dan juga kinerja para panitia yang sudah bekerja keras," pungkasnya.***