Malinah menegaskan insiden tersebut membuat mendiang anaknya ketakutan.
"Termasuk bentak-bentakan. Sementara saya biasa mendidik anak saya dengan cara halus, lemah lembut," kata Malinah.
"Begitu masuk PPDS, dididik dengan cara kasar, suara melegam-legam, anak saya jadi ketakutan," pungkasnya.
Baca Juga: Kemiskinan Ekstrem Turun, Pemprov Jateng Terima Dana Insentif Fiskal Rp5,6 Miliar
Fenomena perundungan yang diungkap ibunda dari Dokter Aulia dalam program pendidikan dokter spesialis, telah mendapatkan perhatian khusus dari organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Terkhusus, IDI menyoroti fenomena stres yang dialami dokter residen atau dokter umum yang sedang melaksanakan pendidikan dokter spesialis.
Pendidikan Dokter Spesialis dari Kacamata IDI
Berdasarkan penelitian 'Kemelut Depresi Calon Dokter Spesialis' oleh Darmono pada April 2024, mengungkap ihwal program pendidikan dokter spesialis.
Darmono mengklaim hubungan senior dan junior dalam pendidikan magang merupakan hubungan kekeluargaan.
Menurutnya, hubungan kekeluarga itu berpengaruh dalam proses pematangan diri sebagai dokter.
"Proses pematangan diri sebagai dokter sebenarnya merupakan hubungan dialektis aktif, yang menjadi wujud aktualisasi diri dan proses beradaptasi dalam melayani orang sakit," kata Darmono.
Tantangan dalam Mengikuti Pendidikan Dokter
Darmono mengatakan, ketika peserta mengikuti pendidikan dokter setelah melalui saringan yang ketat, mereka diwajibkan mempunyai kemampuan akademis.