Selain itu, peserta juga dituntut mampu menjaga moral dan etika, serta mempunyai keterampilan tinggi.
Hal ini juga termasuk dalam sinergi ajaran lisan dan tulisan yang menjadi budaya kerja sebagai dokter.
"Seorang calon dokter spesialis harus mampu membagi waktu untuk pendidikan, keluarga, dan bahkan lingkungan kerja yang penat, ketat, dan padat," tegasnya.
Fenomena Stres yang Dialami Peserta PPDS
Damono menyoroti kasus para dokter spesialis yang mengikuti pendidikan mengalami kelelahan fisik maupun psikis.
Baca Juga: Main di GBK, Ini Harga Tiket Laga Timnas U20 Indonesia di Kualifikasi Piala Asia U20 2025
Bahkan, terdapat juga kasus yang membuat peserta pasrah dan memutuskan untuk mengakhiri hidup.
Terkait kasus yang terjadi dalam dinamika PPDS, Damono menjelaskan stress merupakan akumulasi ketidakmampuan untuk menyelesaikan masalah bagi jiwa yang rapuh.
"Ketika manusia tidak mampu meregulasi rasa frustasi yang dialami, maka dapat memicu depresi," terangnya.
Selain itu, Damono menegaskan faktor yang melandasi stress dan depresi tersebut.
"Faktor yang melandasi stress dan depresi calon dokter spesialis yakni daya mental yang rendah, jiwa yang rapuh, dan tidak tahan uji," tegasnya.
"Menjadi dokter sejatinya adalah menjalankan tugas pengabdian kemanusiaan yang mulia. Perlu kejernihan dan niat yang suci untuk melayani orang sakit," pungkasnya.