Arahpublik.com - Petugas Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) menggelar debat perdana antara Donald Trump dan Kamala Harris, pada Rabu, 11 September 2024.
Debat calon presiden Trump dari Partai Republik melawan Harris dari Partai Demokrat ini, dianggap sebagai momen penting dalam kontestasi Pilpres AS pada 5 November 2024.
Pertemuan Trump dan Harris dalam debat capres ni telah dinantikan oleh masyarakat Amerika Serikat.
Baca Juga: Akui Ada Masalah, Menpora Dito Minta Maaf di Malam Penutupan PON Aceh-Sumut 2024
Terkhusus sangat penting bagi Harris agar kotak suaranya nanti dapat terisi dengan para pemilih potensial untuk mengenali dirinya.
Sementara bagi Trump, debat capres ini menjadi ruang baginya untuk menyinggung tentang serangan di Capitol AS pada 6 Januari 2021, yang disinyalir berasal dari pendukung Harris.
Dampak potensial dari debat ini akan mengubah pandangan pemilih, dan mengubah persentase suara yang akan masuk untuk mereka dalam Pemilu AS, pada 5 November 2024 mendatang.
Baca Juga: Konglomerat dan Selebriti Luar Negeri Ini Enggan Nebeng Jet Pribadi, Kok Bisa? Ini Alasannya!
Terlebih, banyak pemilih yang merasa kurang mendapatkan informasi tentang pilihan mereka, berpotensi meninggalkan surat mereka kosong.
Berikut ini seputar kebijakan tentang pemungutan suara dalam pemilihan umum di AS.
Dasar Pemungutan Suara
Pemilih terdaftar yang memenuhi syarat dapat memberikan suara dalam Pemilu AS.
Dalam pemilihan umum, para pemilih dapat memberikan suara mereka untuk calon presiden, gubernur, senator AS, senator negara bagian, perwakilan AS, dan perwakilan negara bagian.
Pemilihan umum di AS diadakan setiap empat tahun dan menyertakan kandidat presiden dalam surat suara.