berita-publik

Negosiasi dan Kesabaran! Presiden Jokowi Apresiasi TNI-Polri Bebaskan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens

Sabtu, 21 September 2024 | 22:46 WIB
Presiden Jokowi apresiasi TNI-Polri dalam pembebasan pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens Sabtu (21/9/2024). (Foto: BPMI Setpres/Vico)

Arahpublik.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi proses pembebasan Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens oleh TNI dan Polri.

Diketahui, pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens, berhasil dibebaskan, Sabtu (21/9/2024). Jokowi menilai, pembebasan yang dilakukan TNI-Polri berjalan dengan baik.

Kapten Philip Mark Mehrtens, sebelumnya disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya, selama 18 bulan.

Baca Juga: Menhan Prabowo Bertemu Presiden Filipina Marcos Jr: Bahas Pertahanan hingga Forum Bilateral

Pilot asal Selandia Baru itu, berhasil dijemput oleh Tim Gabungan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz 2024.

Presiden Jokowi menilai proses pembebasan merupakan hasil dari kesabaran dan negosiasi yang Panjang.

“Ini kan proses negosiasi yang sangat panjang,” ucapnya, menanggapi pertanyaan awak media di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (21/9/2024).

Baca Juga: Hadiri Forum APLMA di New York, SBY Pamit Kepada Presiden Jokowi Sebagai Etika Politik

“Kesabaran kita untuk tidak melakukan dengan represif sehingga yang kita prioritaskan adalah keselamatan dari pilot yang disandera,” lanjutnya.

Oleh karena itu, ucap Jokowi, proses yang dilakukan oleh TNI-Polri sangat bagus dan patut diapresiasi.

“Sehingga proses panjang yang telah dilakukan oleh TNI dan Polri saya kira sangat bagus saya sangat mengapresiasi,” tuturnya.

Baca Juga: Ratusan Pengacara Perkasa dan Jaguar Siap Bantu Andika - Hendi dan Agustina - Iswar Dalam Mengantisipasi Pelanggaran Pilkada 2024

Selanjutnya, Jokowi menyinggung pembangunan infrastruktur maupun pengiriman logistik di Papua.

Ia mengatakan, agar setiap kegiatan di Papua harus tetap didampingi oleh pihak aparat keamanan, baik TNI maupun Polri.

Hal tersebut, kata Kepala Negara, dilakukan untuk mencegah terjadinya peristiwa serupa.

Halaman:

Tags

Terkini