Gita dan suaminya merasa sudah nyaman dan Bahagia dengan kehidupannya, sehingga tidak ingin memiliki anak.
Selain itu, Gita mengklaim keputusan childfree ini didasari pada tanggung jawab seumur hidup bagi anak di dalam keluarga mereka.
Berkaca dari keputusan childfree yang diungkapkan oleh Gita, berikut ini deretan ancaman yang mengintai dari fenomena bebas anak yang terjadi di Indonesia.
Baca Juga: Menhan Prabowo Bertemu Presiden Filipina Marcos Jr: Bahas Pertahanan hingga Forum Bilateral
Penurunan Angka Pernikahan dan Kelahiran
Perkembangan childfree ini menjadi salah satu hal yang mempengaruhi penurunan angka pernikahan dan kelahiran di Indonesia.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) 202, angka pernikahan di Indonesia mengalami penurunan.
Baca Juga: 18 Bulan Disandera KKB, Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens Akhirnya Dibebaskan Tanpa Syarat
BPS menyebutkan pada 2023, jumlah pernikahan di Indonesia sebanyak 1.577.255. Angka ini ternyata menurun sebanyak 128.000 jika dibandingkan dengan tahun 2022.
Jika dilihat dalam satu dekade terakhir, angka pernikahan di Indonesia menurun sebesar 28,63 persen dibanding periode sebelumnya.
Selain itu, angka kelahiran yang ditunjukkan data World Bank (Bank Dunia), Indonesia memang menunjukkan tren penurunan.
Baca Juga: Hadiri Forum APLMA di New York, SBY Pamit Kepada Presiden Jokowi Sebagai Etika Politik
Pada 1960 angka kelahiran per perempuan Indonesia berada di angka 5,5 kemudian angkanya turun menjadi 2,2 pada 2022.
Penurunan tingkat kelahiran ini dipengaruhi oleh faktor sosial, lingkungan dan evolusi pada suatu negara.