Arahpublik.com - Ramai di media sosial tentang kasus kematian yang menimpa karyawan perusahaan EY (Ernst & Young) India, bernama Anna Sebastian Perayil.
Dugaan kematian Anna, akibat kelelahan bekerja. Karyawan EY itu diklaim merupakan pegawai baru.
Sebagai pegawai EY, Anna kewalahan dengan pekerjaannya, hingga menderita sakit fisik dan mental sebelum menghembuskan napas terakhir pada Juli 2024.
Baca Juga: Ratusan Ribu Satlinmas Amankan Pilkada 2024 di Wilayah Jateng, Ini Imbauan Nana Sudjana
Sang ayah mengungkap, Anna sebelumnya sering curhat tentang beban kerja yang membuatnya stres.
Di sisi lain, publik menuding kasus kematian Anna akibat budaya kerja yang terlalu berlebihan di India.
Berikut ini ulasan terkait kasus kematian Anna yang dilaporkan keluarganya karena kelelahan bekerja di perusahaan EY.
Baca Juga: Catatan PON Aceh-Sumut 2024: Menpora Dito Beri Nilai 8,5 Dibalik Sederet Masalah dan Pencapaian
Karir Anna di Perusahaan EY
EY merupakan perusahaan multinasional 'Big 4' di bidang akuntansi publik yang berbasis di India.
Menurut penuturan sang ibunda, Anna menghadapi rutinitas yang sangat berat saat bekerja di perusahaan tersebut.
Padahal, Anna baru memasuki bulan keempat saat berkarier di EY, hingga pada akhirnya meninggal dunia.
Surat yang Dilayangkan Ibu Anna
Anita Augustine, ibunda dari Anna melayangkan surat kepada pemimpin EY yang tersebar di media sosial.