berita-publik

Survei Poltracking di Pilkada Jateng: Ahmad Luthfi-Taj Yasin Unggul dari Pasangan Andika-Hendi

Rabu, 25 September 2024 | 09:11 WIB
Potret pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin dan Andika-Hendi, di Pilkada Jateng 2024 (Foto: Instagram/@kpujateng)

Arahpublik.com – Lembaga Poltracking Indonesia, merilis hasil survei terkait elektabilitas Ahmad Luthfi - Taj Yasin Maimoen, dan Andika Perkasa - Hendrar Prihadi pada Pilkada Jateng 2024.

Poltracking menyebut, elektabilitas Ahmad Luthfi - Taj Yasin, mengungguli pasangan Andika Perkasa - Hendi (Hendrar Prihadi) di Pilkada Jateng 2024.

Pasangan  Ahmad Luthfi - Taj Yasin, memperoleh 52,2 persen suara. Sementara, Andika Perkasa - Hendi, sebesar 31,4 persen, pada September ini.

Baca Juga: Semakin Solid, Timnas U20 Indonesia Siap Berjuang di Kualifikasi Piala Asia U20 2025

Survei yang dilakukan pada 8-14 September 2024 tersebut, juga menghasilkan responden yang menjawab tidak tahu atau belum menentukan pilihan sebesar 16,4 persen.

Survei Poltracking Indonesia dilakukan pada periode 8-14 September 2024. Populasi survei warga Provinsi Jateng di 35 kabupaten/kota, dengan 1.200 responden.

Metode multistage random sampling, dengan margin of error lebih kurang 2.9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca Juga: Politik Dinasti Terjadi Lagi di Pilkada 2024: Ternyata Ini Faktor di Balik Adanya ‘Tentakel Kekuasaan’

Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih, melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan teknologi aplikasi terhadap responden yang telah terpilih secara acak.

Elektabilitas Masih Dinamis

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda, menilai elektabilitas Ahmad Luthfi-Taj Yasin dengan Andika Perkasa-Hendi pada survey tersebut, tidak begitu jauh.

Baca Juga: Menyingkap Penambahan Nama ‘Si Doel’ Cawagub Jakarta Rano Karno, Fenomena Marketing Politik di Indonesia

"Selisihnya 20 sampai 21 persen ini angka yang tidak terlalu jauh dengan sisa waktu dua bulan,” ucapnya, dalam konferensi pers hasil survei secara daring, Selasa (24/9/2024).

“Rentangnya jauh tapi kalau kita lihat margin of error tapi karena pilkada masih berlangsung 2 bulan lagi maka dinamika politiknya apakah ada pergeseran nantinya, ini sangat mungkin," lanjutnya.

Hanta menilai, masa kampanye akan berdampak pada dinamika elektabilitas. Termasuk program yang ditawarkan dan performa para kandidat dalam debat terbuka yang bakal dilaksanakan KPU.

Halaman:

Tags

Terkini