Ia bersama pasangannya, Hendi, berkomitmen untuk menjalin komunikasi aktif dengan seluruh elemen masyarakat dan para tokoh di Jateng, termasuk lawan politiknya dalam Pilkada, Ahmad Luthfi dan Gus Yasin.
"Jadi, saya dan Mas Hendi punya komitmen untuk menjalin komunikasi dengan seluruh masyarakat Jateng, dengan seluruh tokoh Jateng, termasuk Mas Luthfi, Gus Yasin, apapun posisi kami," tegasnya.
Andika kembali mengingatkan soal persatuan, demi membangun Jateng lebih baik.
Baca Juga: PKB Minta MPR Terbitkan Surat Penegasan TAP MPR II/2001 soal Gus Dur Tidak Berlaku Lagi
"Kita hanya bisa membangun Jateng apabila kita bersatu, dan itulah makna nomor satu," ucapnya.
Lalu, ia pun menyebut bahwa Jawa Tengah merupakan rumah ternyaman, sekaligus kampung halaman yang menjadi tempat asal-usul keluarganya, beserta sang istri.
Oleh karena itu, Andika bertekad membangun Jawa Tengah seperti rumah yang nyaman bagi warganya.
"Ini tidak sekedar undian nomor urut, tapi kepulangan saya ke kampung halaman di Jawa Tengah, tempat dimana leluhur saya, istri saya, hingga mbah buyut kami dilahirkan di Jawa Tengah,” jelasnya.
“Ini juga menjadi tugas membangun kampung saya, yang jadi rumah kita semua," tambahnya.
Andika bersama Hendi, ingin warga Jawa Tengah nyaman di rumah sendiri. Rumah yang 'nganeni' (dirindukan) anak-anak yang bekerja di seluruh dunia.
"Rumah yang rukun dan guyub kita ciptakan bersama,” ucap Andika.
“Saya akan baca pantun. Ada Andika ada Hendi, ada Hendi ada juga Tia. Nomor siji dadi sing dinanti-nanti, kerja kami tak kan sia-sia," pungkasnya.