Termasuk, ucap Sumarno, beragam program dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), tanggung jawab sosial perusahaan swasta maupun pemerintah, serta stakeholder terkait lain.
Sementara itu, Kepala Bappeda Jateng, Harso Susilo, mengatakan, jumlah penerima dana insentif fiskal tahun 2024 lebih banyak dibandingkan tahun 2023 yang hanya 10 kabupaten/kota.
Hal ini sejalan dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan tren positif menurunnya penduduk miskin di Jawa Tengah dalam 10 tahun terakhir.
Baca Juga: MotoGP Mandalika, Sepeda Motor Listrik Honda EM1 e: dan PCX160 Duet Dukung Repsol Honda Team
Tahun 2014 tercatat sebanyak 14,46 persen, di tahun 2024 turun menjadi 10,47 persen.
Lali diikuti penurunan angka kemiskinan ekstrem tahun 2023 dari 1,1 persen menjadi 0,89 persen pada Maret 2024.
"Kondisi ini menjadi tanggung jawab kita semua untuk menurunkan angka kemiskinan secara kolaboratif dan terpadu, termasuk kemiskinan ekstrem menuju 0 persen di sisa waktu 2024," katanya.
Raihan 18 kabupaten/kota ini melengkapi penghargaan serupa yang diterima Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dari Pemerintah Pusat pada pertengahan September 2024.
Saat itu, Pemerintah Provinsi Jateng menerima sebesar Rp5,6 miliar.***