berita-publik

Gegara Dibilang ‘Lemah’, Seorang Anak Bunuh Ayahnya Sendiri: Bukti Pentingnya Pendidikan Moral dalam Keluarga

Senin, 30 September 2024 | 21:06 WIB
Ilustrasi ayah dan anak. (Foto: Unsplash.com / Alfonso Scarpa)

"Aku benar-benar membencimu," kata Seah saat melihat ayahnya dalam kondisi kritis, sebagaimana yang dituturkan oleh pengacaranya.

Baca Juga: Turunkan Kemiskinan Ekstrem, 18 Daerah di Jateng Dapat Dana Insentif Fiskal Rp101,6 Miliar

"Maafkan aku, aku mencintaimu. Tolong maafkan aku," jawab sang ayah saat berusaha menahan penyerangan sang anak.

Kemudian, Seah juga sempat meminta ayahnya untuk membunuhnya dengan meletakan pisau di lehernya.

Namun sang ayah yang sudah kritis itu mengatakan kepadanya untuk tidak melakukan aksi bunuh diri.

Baca Juga: Kontingen Jateng Bidik Juara Umum Peparnas 2024 di Solo Raya, Nana Sudjana: Berjuang Semaksimal Mungkin

"Jangan lakukan itu, tidak ada gunanya," kata ayah Seah, menurut penuturan sang pengacara dalam kesempatan yang sama.

Berkaca dari peristiwa pembunuhan seorang anak terhadap ayahnya itu, berikut ini hal-hal yang dapat dijadikan pelajaran bagi orang tua:

Menghindari Kekerasan Verbal

Baca Juga: PKB Minta Kemendikbud Luruskan Sejarah Perihal Pelengseran Gus Dur: Tarik Buku dan Referensi Terkait TAP II/MPR/2001

Berdasarkan pernyataan fakta dari pengacaranya, menilai ayah Seah itu memiliki hubungan yang tegang dengan istri dan anak-anaknya.

Ayah dari Seah itu sering melakukan kekerasan verbal dalam keluarganya, akibat terlalu banyak minum alkohol.

Selain itu, kekerasan verbal juga sering berujung terhadap kekerasan fisik terhadap anak-anaknya saat mereka masih kecil.

Baca Juga: Calon Wali Kota Semarang Nomor Urut 1 Agustina Wilujeng Fokus Isu Mental Health, Ini Solusi yang Ditawarkan

Tidak Mengekang Emosi Anak

Halaman:

Tags

Terkini