Menyikapi hal itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy yang kala itu menjabat berusaha meredakan suasana terkait pernyataan Puan tersebut.
"Menko Puan Maharani tidak pernah bilang impor, tetapi mengundang para guru dan instruktur dari luar negeri," kata Effendy di Jakarta, pada 15 Mei 2019.
Kesal Tidak Disambut Gubernur
Aksi kontroversial sang Ketua DPR RI yang lainnya, ketika dirinya mengungkap tidak ada gubernur yang mau menyambut dirinya saat turun ke daerah.
Kala itu, Puan melakukan kunjungan ke Sulawesi Utara untuk menggelar rapat koordinasi Tiga Pilar PDIP 2022.
"Kenapa saya punya gubernur kok nggak bisa kayak begitu, justru yang ngurusin saya gubernur lain," kata Puan di Luwansa Hotel, Manado, pada 9 Februari 2022.
Puan juga mengaku heran terhadap kepala daerah yang tidak bangga saat dirinya berkunjung ke daerahnya.
"Ke daerah ketemu kepala daerah, kepala daerahnya tidak bangga kepada saya, kayak males-malesan. Bikin kesel kan," pungkasnya.
Menyebut Sumatera Barat Dukung Negara Pancasila
Puan pernah melontarkan pernyataan kontroversial yang membuatnya dilaporkan ke polisi.
Pernyataan kontroversial itu terjadi ketika Puan mengumumkan calon pasangan yang diusung dalam Pilgub Sumbar pada tahun 2020 silam.
"Semoga Sumatera Barat bisa menjadi provinsi yang menang mendukung negara Pancasila," kata Puan di Jalan Teuku Umar, Jakarta, pada 2 September 2020.