"Aku sempat bertanya-tanya apakah dia membiarkan orang lain pergi lebih dulu lagi, dan berharap tentang keselamatan dirinya sendiri," ungkap Etsuko saat berupaya mencari keberadaan Kiso.
Seperti yang diutarakan Etsuko, sempat terlintas di pikirannya tindakan Kiso yang lebih mementingkan keselamatan orang lain saat bencana itu terjadi.
Etsuko juga teringat ketika cucunya sangat peduli terhadap pembeli warungnya hingga membuat mereka merasa nyaman.
Sebagai catatan, warung itu menjual makanan cepat saji seperti mie kuah dengan rumput laut kering dan sosis bakar untuk anak-anak.
"Saya akan melakukan apapun yang bisa saya lakukan untukmu," kata Kiso kepada neneknya saat berjualan di warung itu.
"Saya akan mengurus mangkuk-mangkuk ini," tutur Kiso dan meminta neneknya untuk istirahat.
Baca Juga: Pelantikan 580 Anggota DPR Periode 2024-2029: Ini Daftar Legislator Termuda dan Tertua
Pada 1 Oktober 2024, tim evakuasi setempat mengungkap kabar telah menemukan jenazah seorang gadis di Laut Jepang, sekitar 40 kilometer dari Pantai Sakai, Wajima.
Selain itu, tim evakuasi juga melihat tulisan 'Kiso' pada seragam yang dikenakan jenazah tersebut.
Tim evakuasi menerima informasi pertama dari seorang nelayan yang mengaku melihat jenazah mengambang dengan kaos seragam hitam, dengan tinggi badan sekitar 150 centimeter.
Baca Juga: Pelantikan 580 Anggota DPR Periode 2024-2029: Ini Daftar Legislator Termuda dan Tertua
Menerima kabar itu, sang nenek hanya bisa pasrah dan berterima kasih atas segala kebaikan Kiso terhadapnya.
"Aku seharusnya membawanya ke pasar bersamaku," keluh Etsuko sambil melempar tersenyum kepada tim evakuasi yang memberi kabar keberadaan Kiso.***