Retno mengungkap, pelatihan yang disebut juga bootcamp digital ini dapat disesuaikan dengan karakteristik Gen Z yang lebih senang dengan sesuatu yang atraktif.
Baca Juga: Ammar Hudzaifah, Peraih Medali Emas Pertama Peparnas XVII Sslo 2024 dan Bagi Kontingen Jateng
Hal tersebut dapat mendorong minat mereka untuk mempelajari keahlian baru atau pengetahuan baru, agar semakin meningkat.
Riset Informasi Perusahaan
Gen Z dapat mengakses informasi yang kredibel mengenai hal-hal yang diperlukan dalam persiapan kerja di masa mendatang.
Hal itu seperti informasi perusahaan tujuan, keahlian yang dibutuhkan pada perusahaan yang dituju.
Gen Z juga perlu untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan mereka, agar sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan perusahaan saat melamar pekerjaan.
Melalui kebiasaan riset informasi tentang perusahaan ini juga dapat memotivasi Gen Z untuk belajar dan berusaha untuk memenuhi persyaratan masuk kerja di perusahaan tersebut.
Lawan Rasa Mager
Retno menilai, tantangan terbesar Gen Z yaitu terhindar dari rasa malas atau dikenal dengan istilah 'mager' atau males gerak.
Terlebih, mager dapat menghambat mereka untuk berkembang dan mempelajari hal-hal baru.
Gen Z dapat memanfaatkan kelompok pertemanan untuk memacu semangat mereka, sebab mereka cenderung melihat siapa saya yang dapat mempengaruhi mereka melakukan sesuatu hal.