Arahpublik.com - Majalah Time asal Amerika Serikat mengulas bagaimana presiden terpilih Prabowo Subianto, yang meneruskan kepemimpinan Indonesia, membawa negara ini menuju ke arah yang lebih cemerlang.
Time mencatat Prabowo berhasil memenangkan kontestasi pilpres 2024 dengan meraup suara sejumlah 58 persen lebih, dan ini terbanyak bagi seorang kandidat Presiden di mana pun sepanjang sejarah.
“Ia telah memenangkan posisi tertinggi di Indonesia dengan lebih dari 58 persen suara pada pemilu bulan Februari," tulis majalah Time, dikutip Rabu (16/10/2024).
Baca Juga: Agen BRILink Bukti Nyata Peran BRI Ciptakan Pemerataan Ekonomi yang Inklusif di Indonesia
"Dan akan dilantik pada tanggal 20 Oktober, yang terbanyak bagi seorang kandidat di mana pun sepanjang sejarah,” dalam tulisan selanjutnya.
Kemenangan yang diraih oleh Prabowo dalam kontestasi Pilpres 2024 menjadi tanggung jawab besar di pundaknya, dengan menaruh perhatian besar pada rakyat miskin.
Pada Agustus, setelah memenangkan pilpres, Prabowo mampir ke kawasan kumuh di Muara Angke, Jakarta Utara. Penduduk ini mendapatkan perhatian Prabowo baik saat kampanye maupun setelahnya.
Baca Juga: BRImo FSTVL 2024 Hadir Bidik Generasi Muda: Padukan Kecanggihan Teknologi dan Hiburan
“Penduduknya berkubang di air banjir setinggi pinggang yang berisi kotoran manusia dan cangkang kerang,” tulis Time.
Prabowo pun tercatat memiliki program-program prioritas yang disasar untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, salah satunya yakni dengan mencanangkan kebijakan Makan Bergizi Gratis.
“Dia meluncurkan rencana senilai $30 miliar untuk menyediakan makanan gratis di sekolah bagi anak-anak," tulsi Time.
"Akan memerangi korupsi yang mewabah dengan menaikkan gaji pegawai negeri dan menggunakan teknologi seperti AI," tulisnya lagi.
Time menambahkan, Prabowo juga berencana memanfaatkan teknik pertanian baru untuk mengubah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia ini menjadi eksportir pangan dalam waktu lima tahun.
Prabowo juga menegaskan tujuannya adalah untuk menjaga Indonesia tetap selaras, meskipun geopolitik membuat hambatan semakin menyempit.