Arahpublik.com - Presiden ke-8 RI Prabowo Subianto, akan memboyong anggota Kabinet Merah Putih ke Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah (Jateng) untuk menjalani pembekalan.
Adapun jadwal pembekalan para menteri dan wakil menteri (wamen) Kabinet Merah Putih di Akmil Magelang, berlangsung pada Jumat-Minggu (25-27/10/2024).
Rencana Prabowo memboyong para menteri dan wamen ke Kawasan Gunung Tidar yang terhubung langsung dengan kompleks Akmil, dinilai sebuat terobosan baru.
Penilaian tersebut, diungkapkan Pengamat dari Institute for Security and Strategic Studies (ISSES), Khairul Fahmi.
Ia menyebut pembekalan para menteri dan wamen Kabinet Merah Putih di Akmil, yang dilakukan Prabowo, merupakan upaya pendekatan kedisiplinan dan ketangguhan.
"Langkah ini mencerminkan pendekatan yang mengutamakan kedisiplinan, ketangguhan, dan strategi kepemimpinan yang responsif dalam pemerintahan," ujar Fahmi, dikutip Selasa (22/10/2024).
Dia mengatakan, melalui pembekalan atau pelatihan di lingkungan militer tersebut, diharapkan dapat meningkatkan karakter kepemimpinan para menteri dan wakilnya.
Fahmi melihat Prabowo ingin menjadikan Kabinet Merah Putih menjadi tim yang kuat dan membentuk karakter tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan dalam lima tahun ke depan dengan cepat dan efektif.
"Penting untuk memahami, tujuan utama pelatihan ini bukan untuk memasukkan gagasan militerisme ke dalam pemerintahan, melainkan membekali para pejabat dengan keterampilan kepemimpinan yang lebih tangguh dan kemampuan manajemen krisis," jelasnya.
Menurut Fahmi, pelatihan untuk jajaran Kabinet Merah Putih itu bakal fokus pada pengembangan karakter dan disiplin yang diharapkan dapat diaplikasikan dalam konteks pemerintahan sipil.
Dia menekankan, cara Prabowo tersebut bukan untuk merombak pemerintahan yang demokratis, melainkan sebuah langkah dalam menanamkan nilai-nilai kepemimpinan yang solid.
"Prabowo tampaknya ingin membentuk kabinet yang lebih solid dan siap menghadapi tantangan, dengan cara yang tegas dan terstruktur namun tetap adaptif terhadap dinamika yang ada," kata Fahmi.