Arahpublik.com - Presiden Prabowo Subianto telah mengumumkan 48 nama menteri dan 5 pejabat yang tidak berada di bawah koordinasi Kementerian Koordinator.
"Dengan kesepakatan para ketua umum koalisi kami, kami beri nama kabinet ini Kabinet Merah Putih," ucap Prabowo, di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (20/10/2024).
Dalam Kabinet Merah Putih (KMP), terdapat penambahan 14 kementerian baru untuk membantu Prabowo-Gibran dalam menjalankan pemerintahan pada periode 2024-2029.
Alhasil, KMP tergolong 'gemuk' karena memiliki 48 kementerian dari sebelumnya terdapat 34 kementerian di era Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi).
Seperti cuitan warganet yang menyoroti foto bersama para Menteri Kabinet Merah Putih.
"Kalau wakilnya diajak, bisa nggak muat untuk foto bersama," ujar warganet dengan akun X @CakKhum, pada Senin (21/10/2024).
Warganet itu menilai KMP itu terlalu gemuk dan dianggap sebagai sesuatu yang berlebihan.
"Kabinet gemuk itu tidak akan bisa 'berlari kencang', jalan saja susah. Sesuatu yang berlebihan pasti tidak baik, lihat saja nanti," terangnya.
Berkaca dari banyaknya kementerian yang dimiliki Prabowo, membuat para menterinya merasa kebingungan terkait kantor untuk mereka bekerja.
Menteri AHY di Kantor Bekas Menko Marves LBP
Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mengaku kesulitan menjawab pertanyaan tentang keberadaan kantornya.
"Saya hari ini ditanya mungkin ada 17 orang. Dari media sampai tadi terakhir ditanya 'kantornya di mana?' Terus terang saya juga sulit untuk menjawabnya," ucap AHY usai pelantikan Menteri di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa (22/10/2024).