Arahpublik.com - Promedia Teknologi Indonesia bersama Bank BRI menggelar event seminar jurnalistik yang bertajuk “Mediapreneurtalks-BRI Journalism 360 Jurnalisme Berkualitas dan Berkelanjutan”.
Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas jurnalisme di Indonesia serta membekali para jurnalis dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan tantangan jurnalisme di era digital.
Dengan begitu keberlangsungan hidup media digital dalam bentuk media daring dan media sosial hingga televisi serta radio dalam jaringan internet bisa berlangsung lama bahkan berkelanjutan.
Seminar “BRI Journalism 360” ini membahas berbagai topik menarik, mulai dari etika jurnalistik, verifikasi fakta, pemanfaatan teknologi dalam proses jurnalistik, hingga penguatan revenue streaming.
Para insan media juga dibekali dalam memaksimalkan pendapatannya melalui iklan otomatis yang dikenal dengan programmatic ads.
Para peserta akan mendapatkan kesempatan untuk belajar dari para ahli dan praktisi media yang berpengalaman.
Baca Juga: Program Pemberdayaan BRI Sukses Bikin UMKM Klaster Usaha Manggis di Bali Perluas Jaringan Pemasaran
Seminar ini diisi oleh empat pembicara yang sudah lama bergelut di media daring dan teknologi iklan terbarukan.
Adapun pembicaranya yakni CEO Promedia, Agus Sulistriyono, Koordinator Bidang Pelatihan dan Program Jurnalisme Berkualitas Publisher Rights Dewan Pers, Fransiskus Surdiasis, CEO Props, Ilona Juwita, dan General Manager Media Network Promedia, Agil Hari.
Dalam kesempatan ini, masing-masing pembicara memaparkan gagasan serta pengalaman dalam berjurnalistik di era digital.
Baca Juga: Pemberdayaan BRI Bikin Manis Bisnis Stroberi Melalui Klaster Mitra Bery
“Saya punya keyakinan bahwa bisnis informasi tidak akan pernah mati. Tapi medium akan silih berganti. Bangun brand media kita dengan konten berkualitas agar bisnis bisa berkelanjutan. Apapun mediumnya,” ujar Agus saat menyampaikan materi.
Sedangkan Ilona Juwita, selaku CEO ProPS, memaparkan persentasinya terkait iklan digital di media online.
“Iklan itu sekarang gak cuma visual, tapi isinya pesan. Kadang orang buka artikel bola, iklannya soal badminton,” kata Ilona.