berita-publik

Terjang Perubahan Iklim, Prabowo-Gibran Harus Berani Ciptakan Inovasi Kebijakan Energi Terbarukan dan Swasembada Energi

Selasa, 29 Oktober 2024 | 21:13 WIB
Diskusi Penyampaian Rekomendasi Energy Transition Policy Development Forum untuk Pemerintahan Baru dalam Transisi Energi di Jakarta, pada Kamis, 24 Oktober 2024. (Foto: Dok. Ist)

Arahpublik.com - Presiden RI Prabowo Subianto menempatkan ketahanan energi melalui pemanfaatan energi bersih sebagai salah satu prioritas utamanya.

Hal itu ditegaskan Prabowo saat menyampaikan pidato pertama usai dilantik sebagai Presiden Ke-8 RI di Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, pada Minggu (20/10/2024).

Pada kesempatan itu, Prabowo mengingatkan, ketergantungan sumber energi dari luar negeri menjadi ancaman serius di tengah ketegangan geopolitik global.

Baca Juga: Baim Wong Siap Bongkar Dugaan Selingkuh Paula Verhoeven di Sidang Cerai, Sederet Artis Ini Justru Bungkam Soal Masalah Perceraian

"Kalau terjadi hal yang tidak kita inginkan, sulit akan kita dapat sumber energi dari negara lain, oleh karena itu, kita harus mampu swasembada energi," ujar Prabowo dalam pidatonya.

Namun, lambatnya pengembangan dan investasi energi bersih di Indonesia dalam lima tahun terakhir menjadi tantangan serius bagi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Oleh sebab itu, percepatan transisi energi berkeadilan dan pencapaian target emisi nol bersih (net zero emissions/NZE) di Indonesia, memerlukan komitmen kebijakan yang lebih kuat serta peningkatan ambisi iklim.

Baca Juga: Ngeri! Mobil Maung Bakal Dipakai Para Pejabat Negara ? Ini Spek Canggih MV3 Garuda Limousine Prabowo hingga Aturan Soal Mobil Dinas

Lantas, bagaimana langkah percepatan menuju emisi nol bersih di Indonesia? Berikut ini komitmen pemerintah untuk mencapai target NZE pada tahun 2060 mendatang:

Komitmen Pemerintah Capai NZE Tahun 2060

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menegaskan komitmen pemerintah untuk mencapai target NZE pada tahun 2060, atau bahkan lebih cepat.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE), Eniya Listiani Dewi menyatakan pengurangan emisi menuju NZE 2060 ditargetkan mencapai 93 persen dari skenario Business as Usual (BaU).

Baca Juga: Daftar Lengkap Peringkat Ballon d'Or 2024: Rodri Pemenangnya, Duo Real Madrid Urutan Dua dan Tiga

Target ini akan dicapai dengan memaksimalkan pemanfaatan energi terbarukan serta menerapkan program efisiensi energi.

"Kita ingin mengurangi emisi sampai 93 persen dan untuk mengoptimalkan sumber energi terbarukan untuk suplai energi dan memenuhi permintaan energi nasional," kata Eniya di acara Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 di Jakarta, Kamis (5/9/2024).

Halaman:

Tags

Terkini