berita-publik

Tegakkan Hukum dengan Tegas! Prabowo Ingin Pengawasan Tindak Korupsi Diperketat, Begini Tanggapan Peneliti

Selasa, 29 Oktober 2024 | 21:41 WIB
Presiden Prabowo memberikan sambutan pada acara Jamuan Santap Malam Kabinet Merah Putih di Akmil Magelang, Jumat (25/10/2024). (Foto: Tim Prabowo)

Arahpublik.com - Presiden RI Prabowo Subianto menekankan komitmen yang besar dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.

Oleh karena itu, Prabowo telah memiliki strategi khusus untuk mengurangi tindakan korupsi di Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan Prabowo kepada Pemred Liputan6 SCTV Retno Pinasti pada sesi wawancara eksklusif, dikutip Selasa (29/10/2024).

Baca Juga: Terjang Perubahan Iklim, Prabowo-Gibran Harus Berani Ciptakan Inovasi Kebijakan Energi Terbarukan dan Swasembada Energi

Dalam wawancara tersebut, Prabowo mengatakan akan memberikan sistem pengawasan yang ketat untuk memberantas korupsi. Selain itu, juga akan menegakkan hukum dengan tegas.

“Kita harus punya sistem pengawasan yang ketat dan kembali tekad untuk menegakkan hukum dengan tegas,” kata Prabowo.

Kepala Negara menambahkan banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi tindakan korupsi, salah satunya dengan sistem yang benar.

Baca Juga: Baim Wong Siap Bongkar Dugaan Selingkuh Paula Verhoeven di Sidang Cerai, Sederet Artis Ini Justru Bungkam Soal Masalah Perceraian

“Tapi yang terutama adalah kita harus mencari sistem yang benar, tapi sekarang dengan digitalisasi, dengan komputerisasi, dengan Ai ini saya kira banyak yang bisa dikerjakan untuk mengurangi korupsi,“ ucapnya.

Selain memiliki sistem yang benar, Prabowo mengatakan dirinya juga akan memberikan jaminan kualitas hidup yang baik bagi para pengambil kebijakan.

Menurutnya, cara ini dapat membuat para pejabat tidak merasa kekurangan.

Baca Juga: Jadi Ajang Masuk Pasar Global! Saatnya UMKM Daftar BRI UMKM EXPO(RT) 2025

“Kita harus menjamin kualitas hidup yang cukup dan yang baik untuk para pengambil keputusan yang penting,” ungkapnya.

Di sisi lain, Prabowo pun mengimbau kepada para menteri dan jajarannya untuk tidak memiliki sifat serakah dan tidak mementingkan kepentingan pribadi.

“Menurut saya yang lebih parah adalah keserakahan, serakah nafsu yang sangat besar untuk mengeruk kekayaan yang sebesar-besarnya agar dia bisa berkuasa panjang,” tutup Prabowo.

Halaman:

Tags

Terkini