berita-publik

Legislator Bicara Soal RI Ingin Masuk BRICS: Bisa Perkuat Geopolitik Meski Harus Tetap Bebas Aktif

Selasa, 29 Oktober 2024 | 23:55 WIB
Anggota Komisi I DPR, Sukamta bicara soal keinginan Indonesia masuk BRICS. (Foto : Dok. Andri)

“Indonesia bisa menggunakan forum ini untuk mendorong kepentingan nasional di sektor ekonomi dan politik internasional, serta memperkuat pengaruh di organisasi internasional lainnya,” sebut Sukamta.

Baca Juga: Ngeri! Mobil Maung Bakal Dipakai Para Pejabat Negara ? Ini Spek Canggih MV3 Garuda Limousine Prabowo hingga Aturan Soal Mobil Dinas

Meski begitu, Legislator dari Dapil Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu mengingatkan Indonesia harus bisa untuk tetap memainkan perannya bila resmi diterima sebagai anggota BRICS.

Sebab BRICS terdiri dari negara-negara dengan latar belakang ekonomi dan politik yang sangat beragam sehingga bisa menjadi tantangan yang perlu diantisipasi.

“Kita harus cerdas dalam memainkan peran di BRICS, tanpa meninggalkan komitmen dan kerjasama dengan negara-negara Barat yang selama ini sudah terjalin dengan baik,” ungkapnya.

Baca Juga: Baim Wong Siap Bongkar Dugaan Selingkuh Paula Verhoeven di Sidang Cerai, Sederet Artis Ini Justru Bungkam Soal Masalah Perceraian

Sukamta menyebut, perbedaan kepentingan dan visi di antara anggota BRICS Plus bisa menjadi hambatan dalam mencapai kesepakatan yang menguntungkan semua pihak.

“Dan Indonesia harus tetap berpegang teguh pada prinsip politik luar negeri bebas aktif yang selama ini menjadi landasan diplomasi Indonesia,” tegasnya.

Keinginan Indonesia untuk bergabung dengan BRICS mendapat respons positif, termasuk dari Rusia sebagai negara inisiator forum tersebut.

Baca Juga: Tijjani Reijnders Bicara Tentang AC Milan, Timnas Belanda hingga Asal Usul Darah Indonesia

Selain Indonesia, ada 12 negara lain yang menyatakan keinginannya untuk menjadi negara mitra BRICS yaitu Aljazair, Belarus, Bolivia, Kuba, Kazakhstan, Malaysia, Nigeria, Thailand, Turki, Uganda, Uzbekistan, dan Vietnam.

Sukamta pun mengingatkan, bergabungnya Indonesia dengan BRICS Plus harus dipandang sebagai upaya memperluas opsi kerjasama, bukan sebagai langkah untuk berpihak pada satu blok tertentu.

"Indonesia harus tetap menjadi jembatan dialog antar kekuatan dunia, baik di Timur maupun Barat,” ucapnya.

Baca Juga: Corelab dan Mediaprenuertalks BRI Journalism 360: Bincang Bisnis Era Digital, Promedia Ajak Mahasiswa Berani Jadi Pengusaha Media

Agar bisa maksimal dalam memanfaatkan keanggotaan di BRICS Plus, lndonesia disebut harus mempersiapkan diri dengan kebijakan ekonomi yang lebih kompetitif dan adaptif.

Halaman:

Tags

Terkini