Meskipun kecepatan rata-rata angin sangat bervariasi di berbagai lokasi, potensi energi terbarukan melalui tenaga angin dapat melebihi produksi listrik secara global.
Bahkan, terdapat potensi yang cukup besar untuk memungkinkan penyebaran energi angin yang signifikan bagi suatu negara.
Baca Juga: Menko Polkam Bentuk Tujuh Desk untuk Dukung Program Prioritas Presiden Prabowo SubiantoBaca Juga: Prabowo Tinjau Pengembangan Program Pertanian Berkelanjutan di Desa Wanam Merauke Sebagai Upaya Ciptakan Swasembada Pangan
Tenaga Air
Energi terbarukan yang berasal dari tenaga air memanfaatkan energi air yang mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah.
Tenaga air dapat dihasilkan dari waduk dan sungai. Waduk pembangkit listrik dari tenaga air itu memiliki banyak kegunaan seperti menyediakan air minum, air untuk irigasi, pengendalian banjir dan kekeringan, serta pasokan energi.
Baca Juga: Jokowi Doakan Prabowo Selalu Diberi Kelancaran dan Kesehatan Dalam Membangun Indonesia
Sumber energi terbarukan terbesar di sektor kelistrikan juga berasal dari tenaga air. Keunggulannya, tenaga air bergantung pada pola curah hujan yang umumnya stabil.
Energi Panas Bumi
Energi terbarukan yang berasal dari panas bumi memanfaatkan energi termal dari dalam bumi. Panas yang diambil dapat menggunakan sejumlah media, salah satunya dengan sumur.
Baca Juga: ISEF 2024 Sebagai Perhelatan Syariah Terbesar di Indonesia Catat Transaksi Hampir Rp2 Triliun
Panas bumi yang secara alami disebut reservoir hidrotermal, dan ada juga panas bumi yang ditingkatkan dengan stimulasi hidrolik.
Energi panas bumi di berbagai lokasi dan suhu dapat digunakan untuk menghasilkan listrik dari teknologi pembangkitan listrik dari reservoir hidrotermal.
Bioenergi
Energi terbarukan yang berasal dari bioenergi berasal dari berbagai bahan organik, seperti kayu, arang, kotoran hewan, dan pupuk kandang.