Dalam kesempatan yang sama, Mahfud MD menilai keputusan Prabowo untuk mengambil orang-orang dengan keputusan politis alias dari partai adalah bagian dari strategi.
"Kalau saya tetap optimis, itu bagian dari strategi," tegas sang pakar hukum tata negara di Indonesia.
Baca Juga: Dewan Pers Apresiasi BRI Fellowship Journalism 2025 Guna Tingkatkan Kompetensi Jurnalis di Indonesia
Kemudian, pakar politik Indonesia itu menuturkan pandangannya terdapat dua kemungkinan yang dilakukan Prabowo.
"Pertama untuk menunjukkan akomodatifnya terhadap berbagai kelompok (masyarakat), sehingga menjadi menteri sekarang tidak seram dan tidak sakral lagi," ujarnya.
"Kedua ingin meng-'kandangkan', 'kamu di bawah saya, ini arahan saya', kira-kira begitu, tapi kita tidak tahu dan ini adalah politik," tambah Mahfud MD.
Menurutnya, hadirnya dua kemungkinan itu karena kepandaian yang dimiliki oleh Presiden Prabowo.
"Karena kepandaian Pak Prabowo itu jadi ada dua kemungkinannya. Satu karena dia pandai mengatur strategi atau memang mau mempolitisasi," sebut Mahfud MD.
"Tapi saya lebih percaya ke integritas pribadinya (Prabowo) sejauh yang saya kenal," pungkasnya.***