Arahpublik.com - Presiden Prabowo Subianto baru saja mengakhiri kegiatannya di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Rio de Janeiro, Brasil.
Diketahui, KTT G20 Brasil berlangsung selama dua hari, Senin-Selasa (18-19/11/2024). Kehadiran Prabowo pun menjadi debutnya sebagai Presiden ke-8 RI.
Pada debutnya di KTT G20 Brasil, Presiden Prabowo dinilai sukses menyuarakan semangat kolaborasi antarnegara di dunia.
Baca Juga: Melalui Aplikasi BRIMerchant, BRI Permudah Pengusaha dengan Dana Cair hingga 4 Kali Sehari
Presiden Prabowo juga dinilai berhasil mempertegas posisi Indonesia jadi aktor utama diplomasi dunia.
Hal tersebut diungkapkan Co-Founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, kepada awak media, Rabu (20/11/2024).
"Debut Prabowo di KTT G20 Brasil 2024 menunjukkan bahwa Indonesia, di bawah kepemimpinan Prabowo, berkomitmen untuk memainkan peran besar dalam menyelesaikan tantangan global,” ucapnya.
Baca Juga: Nana Sudjana Resmikan Delapan Proyek di Purworejo Senilai Rp24,1 Miliar, Ini Daftarnya!
Khairul mengatakan, ketahanan pangan, kemiskinan, perdamaian dunia, dan diplomasi ekonomi adalah isu-isu utama kebijakan luar negeri Indonesia.
“Dengan memanfaatkan realpolitic dan soft power, Prabowo memposisikan Indonesia sebagai aktor kunci di dunia yang semakin kompleks," jelasnya.
Khairul menilai, Prabowo mampu membawa Indonesia tidak hanya mempresentasikan diri, tetapi juga mengambil langkah strategis dalam menyelesaikan masalah besar yang mempengaruhi seluruh umat manusia.
Baca Juga: Paula Ikhlas, Baim Lega! Inilah Sederet Fakta Terbaru di Sidang Cerai Ayah-Ibu Kiano dan Kenzo
Hal itu kata dia, terlihat dalam pidato Prabowo, maupun saat bertemu dengan Sekjen PBB Antonio Guterres, serta dalam perbincangan bilateral dengan sejumlah pemimpin dunia.
Khairul menilai, Prabowo tidak hanya membahas isu domestik Indonesia, tetapi juga menawarkan solusi konkret untuk tantangan global seperti ketahanan pangan, perubahan iklim, dan perdamaian internasional.
“Indonesia berusaha memainkan peran lebih besar dalam menyelesaikan persoalan-persoalan dunia sambil tetap menjaga identitas dan kepentingan nasionalnya," jelasnya.