“Perlu ada kontrol yang baik dari masyarakat dan Kementerian Agama, termasuk teguran bagi yang melanggar tata kesopanan dan keadaban publik,” tegasnya.
Legislator dari Dapil Jawa Barat IX itu, menilai pentingnya pelatihan bagi juru dakwah sebelum mereka mendapatkan sertifikasi dari Kemenag.
Dengan pelatihan tersebut, juru dakwah diharapkan memiliki kapasitas yang memadai dalam menyampaikan ajaran agama.
Baca Juga: Diberdayakan BRI, Ini Figur Inspiratif Lokal Penggerak UMKM Ponorogo
“Kita berharap agama yang luhur tidak dinodai oleh cara dakwah yang bertolak belakang dengan nilai-nilai ajaran agama itu sendiri,” pungkasnya.
Pendakwah Gus Miftah Dinilai Menghina Penjual Es Teh Bakul
Diketahui, pendakwah Gus Miftah mengucapkan kata-kata yang dinilai menghina penjual es teh bakul keliling dalam momen pengajian 'Magelang Bersholawat' pada November 2024.
"(Dagangan) Es teh kamu masih banyak tidak? Sana dijual, goblok,” ujar Gus Miftah kepada penjual es teh bakul dalam video viral di media sosial.
“Jual dahulu, nanti kalau masih belum laku, sudah takdir," lanjut Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan itu.
Penjual es teh bakul yang dihina Gus Miftah diketahui bernama kepada Sunhaji, warga Dusun Gesari, Desa Banyusari, Kecamatan Grabag, Magelang.
Gus Miftah pun telah memohon maaf secara langsung kepada Sunhaji terkait ucapannya tersebut.
"Saat itu niatnya guyon (bercanda) tapi disalahpersepsikan, tapi apapun itu aku minta maaf sama Kang Sunhaji. Niatnya bercanda malah berlebihan," ujar Gus Miftah dalam pertemuannya dengan Sunhaji, Rabu (4/12/2024).